Doha, 17 Safar 1436/10 Desember 2014 (MINA) – Pemimpin Qatar, Syaikh Tamin Bin Hamad bin Khalifa Ali Tsani mengatakan, serangan Israel ke Masjid Al-Aqsha dengan merubah identitas Al-Quds dan penodaan tempat-tempat suci menjadi tanggung jawab besar masyarakat internasional serta Arab di tengah-tengah pelanggaran HAM, penindasan terhadap penduduk asli Palestina dan praktek-praktek kebijakan apartheid yang terus dilakukan Israel.
Hal tersebut disampaikan Syaikh Tamin dalam KTT Teluk ke-35 yang diadakan di ibukota Qatar, Doha pada Selasa (9/12) malam waktu setempat.
Pertemuan membahas sejumlah isu, terutama integrasi militer dan keamanan antar negara-negara Teluk dan dampak menurunnya harga minyak. Pusat Informasi Palestina melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (10/12).
Dia mengatakan, agresi Israel mengancam kawasan dan menghancurkan kesempatan proses perundingan, serta menghalangi solusi dua negara menjadi slogan tanpa subtansi yang tidak bisa dilaksanakan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Lebih lanjut dia menegaskan, dunia Arab dan Islam harus mengambil sikap tegas dan kuat untuk membela tempat-tempat suci umat, terutama di kota al Quds, melindunginya dan memberikan bantuan yang semestinya untuk mendukung upaya rakyat Palestina dalam menghadapi serangan permusuhan “Israel”.
Dia mengingatkan, sikap diam masyarakat internasional terhadap praktek-praktek Israel yang ilegal ini merupakan kejahatan yang sangat besar terhadap kemanusiaan. (T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata