Jakarta, 9 Ramadhan 1435/7 Juli 2014 (MINA) – Amir Dakwah Jamaah Muslimin (Hizbullah) wilayah Jabodetabek, Syamsuddin Ahmad, menyatakan, para pengusung hak asasi manusia (HAM) adalah penghambat hukum Allah.
“Orang-orang yang menuntut HAM telah melunturkan tuntutan hukum Allah,” kata Syamsuddin, Ahad sore (6/7), dalam taklim bulanan Jamaah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jabodetabek di Jakarta Utara.
Ulama kelahiran Bima itu mengatakan, setiap kali hukum Allah ingin ditegakkan, orang-orang yang mengusung HAM akan selalu berteriak bahwa itu melanggar HAM.
Syamsuddin mencontohkan beberapa hukum Islam yang ditentang oleh aktivis HAM, seperti qishas, hukum rajam, cambuk, potong tangan bagi pencuri, dan lainnya, dengan dalih hukum-hukum itu melanggar hak-hak kemanusiaan.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Dalam ceramahnya itu, Syamsuddin mengutip ayat Al-Quran yang menyindir orang-orang yang tidak mau memakai hukum Allah dengan pertanyaan “Apakah hukum jahiliyah yang mereka inginkan?”.
Menurutnya, penyebab utama hukum-hukum Allah sulit diterapkan, adalah karena ummat Islam pada umumnya melaksanakan apa-apa yang tidak sesuai dengan hukum Al-Quran. Salah satunya adalah berpolitik.
Pada hakekatnya, tambah Syamsuddin, para politikus umumnya ingin terbebas dari hukum-hukum Allah. (L/P09/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online