Jakarta, MINA – Sebagai ormas Islam tertua yang berdiri sejak era kolonialisme, Syarikat Islam (SI) selama ini berfokus pada ekonomi/">dakwah ekonomi dan membangun kemandirian umat.
Hal tersebut dikemukakan dalam Konferensi Pers Penutupan Musyawarah Nasional Ulama SI 2022 di Jakarta, Rabu (23/3), yang menghasilkan Ijma’ Ulama SI terkait permasalahan bangsa yang terjadi saat ini.
Agenda konferensi pers ini dihadiri Ketua Laznah Tanfidziyah SI, KH. Abdul Wahab Suneth, KH. Barna Sumantri dari Dewan Pimpinan Pusat SI dan Ketua Majelis Syar’i SI KH M Sodikun.
KH M Sodikun mengatakan, salah satu jalan menghantarkan umat Islam di era Society 5.0 atau era digital adalah kebangkitan Ekonomi.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
“Perjuangan Syarikat Islam bermula dari pergerakan ekonomi untuk memperjuangkan kemandirian kebangsaan dari serbuan dan kolonial asing. Melalui kemajuan teknologi dan informasi saat ini kita akan terus dorong kebangkitan ekonomi umat,” kata Sodikun.
Dia menjelaskan, dalam konteks ekonomi/">dakwah ekonomi, Munas Alim Ulama SI memberikan perhatian khas terhadap ekonomi/">dakwah ekonomi, mulai dari perubahan kebijakan tentang proses sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia ke negara melalui Badan Pelaksana Jaminan Produk Halal (BPJH) – Kementerian Agama dengan berbagai implikasinya.
Selain itu, pengembangan filantropi Islam yang Islam merupakan praktik kedermawanan dalam tradisi Islam melalui zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF), hingga membangun pasar Muslim syariah untuk membangkitkan ekonomi Islam.
Syarikat Islam terus bergerak kembali ke garis azimut (garis mencapai tujuan) kebangsaan, keislaman dan ke-Indonesia-an., yakni terwujudnya cita perjuangan kemerdekaan (National Vrijheid) umat, cakap berpemerintahan sendiri di atas konstitusi, kehidupan ekonomi (berkemakmuran dan berkeadilan), derajat modal insan yang kompeten, ruh persatuan umat (dalam keberbagaian dan kebersatuan), sebagai manifestasi kemerdekaan sejati.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Kegiatan Munas Ulama SI yang digelar Senin-Rabu (21-23/3) merupakan rangkaian dari Majelis Taklim/Kongres Nasional ke-41 Syarikat Islam dihadiri oleh 99 perwakilan ulama SI secara luring dan lebih dari 200 jajaran alim ulama hadir secara daring.
Dalam Munas ini juga mengundang beberapa narasumber dari Badan Penyelenggara jaminan Produk halal (BPJPH) Kemenag RI untuk membangun sinergi SI dalam mengedepankan sebuah gerakan halal untuk keselamatan umat dan bangsa, juga mengundang narasumber dari Baznas dan BPKH.(L/R8/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional