Bandar Lampung, 27 Shafar 1436/20 Desember 2014 (MINA) – Urusan Palestina merupakan urusan kaum muslimin seluruhnya. Demikian Wakil Rektor University of The Holy Qur’an and Islamic Science (UHQIS) Sudan, Syeikh Ahmad Said Salman dalam wawancara dengan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di sela kunjungannya di Pondok Pesantren Al-Fatah Muhajirun Lampung, Sabtu, (20/12).
“Yahudi berupaya menghancurkan Masjid Al-Aqsha, maka ini menjadi urusan seluruh kaum Muslimin, tidak hanya urusan orang Palestina atau orang Arab saja, “ kata Ahmad.
Menurutnya, dijajahnya A-Quds disebabkan oleh kelalaian umat Islam sehingga mudah dipecah belah.
“Dulu Khilafah Turki Utsmani kuat sampai datang Israel mengambil wilayah Al-Quds dengan memecah belah barisan kaum muslimin sehingga masing-masing merasa kuat dengan negaranya sendiri. Akhirnya tidak ada kekuatan, muslimin menjadi lemah dan dengan mudah Al-Quds bisa dikuasai Israel,” tegasnya.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Ahmad Said Salman mengatakan, umat Islam hendaknya tidak lagi lalai, karena janji Allah Islam akan jaya di akhir zaman ini.
“Kita tidak boleh lalai, kita akan memerangi Yahudi penjajah Al-Quds sampai batu dan pohon berbicara -wahai muslim, ada yahudi di belakangku- dan dengan mudah kita bisa menghancurkan zionis yahudi, “ ujarnya.
Ia mengingatkan, umat Islam seharusnya tidak mudah diadu domba sebagaimana keinginan zionis yahudi untuk memecah belah umat.
“Israel gembira melihat muslimin tidak mempunyai kekuatan, karena mudah diadu domba. Tujuan utama israel sudah terbukti sekarang, kita lihat negeri-negeri muslim saling berperang, di Iraq, Suriah dan lain-lain,” kata Salman.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Ia menghimbau agar umat Islam tidak mudah diadu-domba sehingga melemahkan kekuatan kaum muslimin itu sendiri.
“Kita harus kembali menggunakan akal sehat, hanya dengan bersatu kita bisa kembali membangun kekuatan umat yang sudah terpecah belah, “ katanya.
Ahmad Said Salman berada di Lampung untuk mengunjungi Ponpes Al-Fatah yang sudah menjalin kerjasama dengan Universitas-nya.
Ponpes Al-Fatah dengan UHQIS sudah menjalin kerjasama bidang pendidikan. Beberapa alumni ponpes Al-Fatah sekarang berada di UHQIS dengan beasiswa yang diberikan atas prestasi hafalan Al-Qur’an-nya.(L/K08/P2)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas