Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syeikh Dr. Omar Syalah: Pentingnya Peran Orang Tua dalam Membentuk Karakter Mujahid pada Anak

Nur Hadis - Ahad, 2 April 2023 - 04:01 WIB

Ahad, 2 April 2023 - 04:01 WIB

54 Views

Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Ulama Palestina Syeikh Dr. Omar Abdullah Syalah menyampaikan pentingnya peran kedua orang tua dalam membentuk karakter anak menjadi seorang mujahid.

Dalam kegiatan Safari Dakwahya bersama Aqsa Working Group (AWG) di Masjid An-Nubuwwah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (1/4), Syeikh Omar menyampaikan pesan seperti terdapat pada satu pepatah Arab berbunyi “Seorang anak itu tergantung dari apa yang diniatkan dan diusahan kedua orang tuanya.

“Apakah kita menginginkan ia menjadi penyanyi, maka kita siapkan peralatan dan persiapan agar menjadi penyanyi yang hebat. Kita menginginkan mereka menjadi da’i, syeikh, maka kita siapkan pendidikan bersama para syeikh agar mereka menjadi ulama yang hebat,” katanya.

Begitu pula jika ingin menjadikan seorang mujahid, lanjutnya, maka dibutuhkan persiapan dan kondisi yang sama, bagaimana mendidik anak menjadi seperti yang orang tua harapkan, seorang mujahid hebat, tangguh, dan perkasa.

Baca Juga: Ini Lima Tuntutan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina

Selain itu, Syeikh Omar juga menjelaskan poin yang harus diperhatikan, yaitu pentingnya musyawarah antara ayah dan ibu, mau dikemanakan arah masa depan anaknya dan menjadi apa ia di suatu hari nanti.

Sebab menurutnya, terkadang ada masalah antar ayah dan ibu yang bisa menyebabkan sulitnya mengarahkan masa depan seorang anak.

“Ada suatu masa seorang ayah menginginkan anaknya menjadi seorang mujahid, tapi ibunya tidak. Perbedaan pendapat seperti itulah yang menjadi masalah dalam mendidik dan menyiapkan generasi anak-anak kita,” katanya.

Di samping itu, melihat makna yang lebih luas, bagaimana menjadikan anak seorang mujahid, ialah seorang pejuang yang membela kebenaran di jalan Allah semata, tidak peduli apapun profesinya.

Baca Juga: Santri Al-Fatah di Jambi Salurkan Donasi untuk Pembangunan RSIA Gaza

“Adalah hal biasa di Palestina, pagi hari ia menjadi seorang dokter, guru, insyinyur, namun malam hari ia menjadi seorang mujahid yang berjaga-berjaga menghadapi kaum zionis,” ungkapnya.

Maka, hal tersebut tidaklah menjadi halangan dan berlawanan dengan apa yang diinginkan seorang anak. “Anak kita ada yang ingin menjadi dokter, polisi, dan sebagainya, maka sifat atau karakter seorang mujahid haruslah tetap melekat dalam dirinya, sehingga tetap berjalan dengan apa yang kita, sebagai orang tua cita-citakan,” terangnya. (L/cha/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: UNRWA: Persediaan Tepung di Gaza Tinggal Enam Hari Lagi

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Direktur Timur Tengah Kemlu RI Ahrul Tsani Fathurrahman (foto: Sajadi/MINA)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Tausiyah
Kolom
Indonesia
Indonesia
Internasional