Bontang, MINA – Medan jihad emak-emak dalam perjuangan pembebasan Al Quds dan Masjid Al Aqsha adalah dengan menyiapkan generasi yang memiliki kecintaan dan kepedulian terhadap Al-Aqsha. Hal ini disampaikan oleh Syeikh Muhanad Al Hamr dihadapan ibu-ibu majelis taklim masjid Baiturrahman, Bontang.
“Ibu-ibu bisa turut berjuang membebaskan Masjid Al-Aqsha dengan menyiapkan generasi yang cinta dan peduli Al-Quds & Masjid Al-Aqsha,” jelasnya dalam kajian Ramadhan di Masjid Baiturrahman, Perumahan PKT, Bontang, Kalimantan Timur, Sabtu (11/05).
Syeikh Muhanad juga mengajak ibu-ibu jama’ah itu, untuk meneladani sosok-sosok wanita pejuang Islam seperti Sumayyah dan Ummu Salamah radliallahu’anhuma, dalam berjuang dan berkorban.
Sumayyah, lanjutnya, adalah wanita pertama yang syahid dalam Islam. Ia rela mengorbankan nyawa demi mempertahankan ke-Islamannya. Sedangkan Ummu Salamah, wanita pertama yang hijrah ke Habasyah, berkorban meninggalkan rumah bersama keluarganya untuk hijrah.
“Perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsha mengharuskan kaum muslimin untuk berkorban, baik dengan harta ataupun nyawa,” tegas Syeikh Muhanad.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Ibu-ibu, terangnya, yang berjuang mendidik putra-putrinya dengan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan hartanya merupakan bagian dari jihad. Di antara yang perlu ditanamkan kepada anak-anak dalam proses pendidikan adalah kecintaan dan kepedulian terhadap Masjid Al-Aqsha.
Sebelumnya, di acara yang sama pada Jum’at (10/05), Syeikh juga mengajak ibu-ibu untuk tidak menganggap remeh pekerjaan rumah tangga seperti menyiapkan bekal untuk suami dan menjaga serta mendidik anak-anak di rumah.
“Jangan sampai kita teracuni budaya orang-orang Barat yang menganggap pekerjaan rumah tangga sebagai pekerjaan rendah,” katanya mengingatkan.
Dia juga mengingatkan ibu-ibu untuk meneladani Shohabiyah Khodijah radliallahu’anhu yang berkorban mengantarkan bekal untuk suaminya, Rasulullah shollallahu’alaihi wa sallam saat mengasingkan diri di gua Hira. Khadijah menempuh medan yang terjal dan bebatuan untuk melakukan itu.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Syeikh berharap kelak dari rahim ibu-ibu di Bontang lahir generasi yang berjuang menegakkan Islam dan membebaskan Masjid Al-Aqsha.
Da’i asal Suriah yang lama menetap di Lebanon tersebut berada di Indonesia dalam program safari dakwah Ramadhan yang diselenggarakan oleh Aqsa Working Group (AWG). Setelah berkeliling di antara masjid-masjid di Perumahan PKT Bontang untuk ceramah hingga Senin (12/05) dia akan bertolak menuju Samarinda untuk tujuan yang sama. (RA 02/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza