Jakarta, MINA – Dompet Dhuafa melalui Corps Dai Dompet Dhuafa (CORDOFA) menggelar seremonial pelepasan 24 dai ambassador ke 14 negara selama bulan Ramadhan, pada Senin (20/3) di Gedung Philantrophy, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Para dai dilepas secara langsung oleh Rahmad Riyadi, Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika dan Yayat Supriatna, Sekretaris Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika.
Dai ambassador dari Cordofa yang akan berangkat berdakwah ke berbagai penjuru dunia diantaranya Australia, Thailand, Filipina, Hongkong, Jepang, Malaysia, New Zealand, Noumea, Prancis, Belanda, Taiwan, Timor Leste, Yunani dan Suriname.
Dai ambassador merupakan salah satu program layanan dakwah Dompet Dhuafa. Dengan membawa misi untuk menyasar masyarakat Islam di luar negeri, dalam mensyiarkan agama Islam di mancanegara, khususnya penguatan Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF).
Baca Juga: Diancam Israel, Irak Dapat Dukungan dari Liga Arab
Dalam sambutannya, Rahmad Riyadi mengatakan pengetahuan mengenai ZISWAF di berbagai negara khususnya negara yang minoritas muslim masih minim, sehingga Dai Ambassador sebagai jembatan dalam mensyiarkan ZISWAF maupun ajaran-ajaran islam secara lebih masif lagi.
“Karena memang barangkali khazanah tentang zakat ini bagi sebagian diaspora kita itu masih awam bagi mereka, oleh karena itu menjadi tugas Dompet Dhuafa untuk bisa menyiarkan ini secara lebih masif, makanya kita salah satu yang kita sampaikan tadi bahwa kita ingin pengetahuan tentang agama, maupun tentang ajaran-ajaran ini mau kita sampakan ke saudara-saudara kita,” ujar Rahmad pada Senin (20/3).
Sementara itu, menurut Ustaz Ahmad Shonhaji selaku Direktur Layanan Sosial, Dakwah dan Budaya Dompet Dhuafa, program dakwah yang dijalankan selama satu bulan di mancanegara itu diharapkan mampu menyebarkan nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil Alamin ke seluruh penjuru dunia.
“Dalam melakukan penguatan terhadap mindset ajaran islam yang universal dalam dunia global, sehingga Dompet Dhuafa menjadi salah satu bagian dari lembaga dakwah yang juga berkontribusi terhadap penguatan akidah dan syariah di beberapa negara,” ungkap Ustaz Ahmad Shonhaji.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Selain itu, Dai Ambassador yang bertugas nantinya diharapkan dapat membangun jaringan dengan mitra-mitra dakwah dan multi stakeholder, sebagai penguatan jaringan Dompet Dhuafa di kancah Internasional.
Para Dai Ambassador juga diharapkan mampu menjelaskan kepada masyarakat mengenai nilai-nilai Dompet Dhuafa dan konsep ZISWAF yang diimplementasikan dan dikelola menjadi sesuatu yang berwujud melalui 5 pilar program Dompet Dhuafa.
“ZISWAF yang dikelola Dompet Dhuafa sudah terwujud menjadi model pendekatan program di 5 pilar kita, dan yang paling penting adalah bagaimana teman-teman tetap konsisten memegang prinsip-prinsip wasathiyah, dan Dompet Dhuafa ini independen, non partisan, nonpolitik, nilai-nilai ini harus disampaikan kepada masyarakat,” tambah Ustaz Ahmad Shinhaji.
Seremonial pelepasan Dai Ambassador dilakukan dengan penyerahan atribut dakwah berupa pemasangan pin dan jaket Dai Ambassador, diserahkan langsung oleh rahmad Riyadi dan Yayat Supriatna, kepada dua perwakilan Dai.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Salah satu Dai Ambassador yang terpilih adalah Ustadz Engkos Kosasih, sebelumnya ia sempat diamanahi untuk menjadi Dai Ambassador Australia. Tahun ini ia akan diberangkatkan ke negara Thailand. Sebagai perwakilan, ia menuturkan siap menebar dakwah ke mancanegara.
“Kami 24 orang siap menebar dakwah yang ujungnya adalah untuk umat, walaupun dalam hati kami ada segala perasaan namun kami hapus, tapi InsyaAllah, demi dakwah kami tinggalkan keluarga sementara waktu, tapi mudah-mudahan ke depannya selama sebulan kita akan tenang, bisa profesional, menyampaikan pesan-pesan dakwah terutama ziswaf, doakan kami 24 orang pulang kembali dengan utuh,” kata Ustaz Engkos.(R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional