Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tadabur Surah Muhammad: Kebatilan Tidak Punya Akar Hanya akan Punah dan Binasa

Redaksi Editor : Ali Farkhan Tsani - 15 jam yang lalu

15 jam yang lalu

11 Views

Surat Muhammad di dalam Al-Quran (Foto MINA/Afta)

Oleh Arsiya Heni Puspita, Jurnalis dan Penulis

Surah ini dinamakan “Muhammad” diambil dari perkataan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada ayat kedua surah ini.

Nama Muhammad juga disebut dalam kitab-kitab hadits, di antaranya di dalam Kitab Shahih Al-Bukhari. Nama Muhammad disebut juga dalam Surat Ali Imran (Keluarga Imran).

Nama lain Surat Muhammad adalah “Al-Qital” (peperangan) karena diuraikan tentang peperangan yang diizinkan Allah serta cara membunuh yang dibenarkan. Ada juga yang menamainya “Alladzina Kafaru” karena ayat ini dimulai dengan kata tersebut dan tidak ada surah yang dimulai dengan kata itu.

Baca Juga: 9 Kiat Mudik Aman

Ini merupakan surah ke-47 dalam Al-Quran terdiri dari 38 ayat.  Surah ini termasuk golongan surah Madaniyyah, artinya diturunkan setelah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hijrah dari Makkah ke Madinah.

Surah ini adalah surah yang ke-69 jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam Al-Quran. Surah ini turun sesudah surah Al-Hadid dan sebelum surah Ar-Ra’d.

Tujuan utama surah ini adalah ajaran untuk berjuang menghadapi kaum musyrikin. Lainnya, melaksanakan jihad terhadap orang-orang kafir secara berkesinambungan. Berjihad dan berjuang adalah sifat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hingga ajal menjemput.

Peperangan pada ayat ini dalam rangka membela kebenaran dan mencegah penganiayaan yang ditujukan pada orang-orang kafir yang menganiaya kaum muslimin dan mengusir mereka dari tumpah darahnya. Juga tidak memberikan kebebasan melaksanakan agama lslam. Demikian tafsir Al-Misbah.

Baca Juga: Akhlak Rasulullah sebagai Teladan Kehidupan

Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M. Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.

Terjemahan Surat Muhammad:

ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَصَدُّوا۟ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ أَضَلَّ أَعْمَٰلَهُمْ

Artinya: “Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi dari jalan Allah, Allah membatalkan amal-amal mereka”. (1)

Baca Juga: Mengenal Sejarah Budaya Mudik

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَءَامَنُوا۟ بِمَا نُزِّلَ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَهُوَ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۙ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ

Artinya: “Dan rang-orang yang beriman dan mengerjakan yang saleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan dosa-dosa serta memperbaiki pikiran mereka”. (2)

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱتَّبَعُوا۟ ٱلْبَٰطِلَ وَأَنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّبَعُوا۟ ٱلْحَقَّ مِن رَّبِّهِمْ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ ٱللَّهُ لِلنَّاسِ أَمْثَٰلَهُمْ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang batil, dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti yang haq dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perumpamaan-perumpamaan bagi mereka.” (3)

Baca Juga: Agar Mudik Bernilai Ibadah

Ayat 1, ayat ini memperkenalkan sifat orang fasik yang menghalangi kaum muslimin untuk menjalankan lslam dan ibadah haji ke Masjidilharam. Allah mengahapus amal dan tipu daya mereka yang telah menghalangi penyebaran agama lslam.

Lalu, ayat 2, orang-orang beriman membuktikan keimanan mereka dengan mengerjakan amal saleh serta beriman pada Al-Qur’an dan wahyu llahi yang diturnkan secara berangsur-angsur pada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Terakhir, ayat 3 kebatilan tidak mempunyai akar yang menghujam ke bawah, dan tidak akan langgeng, pada khirnya punah dan binasa. Sebaliknya, haq atau kebenaram akarnya menghujam ke bawah sehingga jika ia belum tampak di permukaan, pada hakikatnya tetap ada dan akan muncul. Demikian juga amalan baik orang yang mengikuti kebenaran.

“Ya Allah, masukkan kami ke tempat dan keadaan apa saja dengan cara yang benar, keluarkan kami dengan cara yang benar, dan berikanlah kepada kami dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong kami.”

Baca Juga: Panduan Zakat Fitrah, Niat dan Pelaksanaannya

“Kabulkanlah permohonan kami. Maha benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.”

Wallahu a’lam bishowab. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Membongkar Rencana Busuk Zionis Yahudi untuk Palestina dan Dunia Islam

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Kolom
Indonesia
MINA Health