Tasikmalaya, MINA – Pimpinan Pesantren Shuffah Al-Jama’ah Tasikmalaya, Jawa Barat, Ustadz Hasan Yusuf menyatakan, Tadrib Super Camp akan menjadi Kurikulum baku setiap tahunnya, ujarnya pada acara penutupan Tadrib Super Camp, Ahad (2/01).
“Salah satunya adalah upaya menjadikan aqidah lebih utama dari yang lain,” kata Ustadz Hasan kepada MINA terkait alasan dijadikannya kurikulum baku.
Dia mengatakan dengan adanya kurikulum Tadrib ini diharapkan dapat ikut serta menyiapkan generasi pembebas Al-Aqsa dan Palestina. Tema yang akan diangkat punya akan selalu Al-Aqsa Palestina, dilengkapi materi lainnya.
Selain itu, harapan setelah diadakan Tadrib ini setidaknya meningkatkan nilai dan kualitas ibadah, serta menjadi contoh yang baik untuk lingkungan sekitar, lanjutnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Ustadz Hasan menambahkan, Tadrib Super Camp ini akan masuk dalam nilai raport santri Pesantren Shuffah Al-Jama’ah.
“Adapun pelaksanaan tadrib ini bermitra dengan Syubban Tasikmalaya. Begitu juga kegiatan itikaf Ramadhan nanti akan bermitra dengan Syubban Tasikmalaya, UAR, dan sebagainya,” imbuhnya.
Tadrib Super Camp merupakan agenda akhir tahun yang dikoordinir Majelis Syubban Tasikmalaya. Adapun bentuk kegiatannya berupa penguatan aqidah, pendalaman pengetahuan seputar Al-Aqsa Palestina, latihan kedisiplinan bersama TNI setempat, diakhiri dengan outbound edukasi.
Kegiatan tersebut pada tahun ini dilaksanakan di Komplek Shuffah Al-Jama’ah Rajapolah Tasikmalaya pada tanggal 31 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 dengan jumlah 163 peserta, termasuk hadir dari kota dan kabupaten Tasikmalaya, seperti utusan dari Cikampek. (L/AM/R1/RS2).
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Mi’raj News Agency (MINA)