Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 16 detik yang lalu

16 detik yang lalu

0 Views

Al Fatihah adalah cahaya yang akan selalu menerangi kehidupan seorang muslim (foto: ig)

Surat Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Qur’an yang memiliki kedudukan sangat penting bagi umat Islam. Surat ini terdiri dari tujuh ayat yang sarat dengan makna mendalam dan mencakup esensi dari seluruh ajaran Islam. Al-Fatihah sering disebut sebagai “Ummul Kitab” (أُمُّ الْكِتَابِ) karena mencakup prinsip-prinsip dasar keimanan, penghambaan kepada Allah, dan doa permohonan petunjuk. Dalam tulisan ini, akan membahas tafsir Surat Al-Fatihah serta bagaimana keutamaannya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, pembukaan yang agung: makna “Bismillāhirraḥmānirraḥīm” (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ). Surat Al-Fatihah dimulai dengan “Bismillāhirraḥmānirraḥīm,” yang berarti “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Kalimat ini mengajarkan pentingnya memulai setiap aktivitas dengan mengingat Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, memulai sesuatu dengan basmalah membantu menanamkan kesadaran spiritual dan memohon keberkahan.

Kedua, pujian kepada Allah: “Alḥamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn” (الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ). Ayat kedua, “Alḥamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn,” artinya “Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.” Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan. Rasa syukur ini mendorong sikap positif dan memperkuat ketenangan batin dalam menjalani hidup.

Ketiga, sifat rahmat dan kasih sayang Allah. “Ar-Raḥmānirraḥīm” (الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ), yang diulang dalam ayat ketiga, menegaskan sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Pemahaman ini menumbuhkan sikap optimisme dan pengharapan. Menyadari kasih sayang Allah, kita terdorong untuk bersikap penuh kasih sayang terhadap sesama.

Baca Juga: Bebaskan Masjidil Aqsa dengan Berjama’ah

Keempat, pengakuan kekuasaan Allah: “Māliki yaumiddīn” (مَالِكِ يَوْمِ الدِيْنِ). Ayat keempat, “Māliki yaumiddīn,” berarti “Yang menguasai hari pembalasan.” Ayat ini mengingatkan kita akan adanya kehidupan akhirat dan pentingnya bertanggung jawab atas perbuatan di dunia. Kesadaran ini mendorong kita untuk selalu bertindak dengan kejujuran dan integritas.

Kelima, tauhid dan penghambaan murni. “Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn” (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ), pada ayat kelima, mengandung makna mendalam tentang tauhid dan ketergantungan total kepada Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, ayat ini mengingatkan kita untuk menjauhkan diri dari kesyirikan dan selalu meminta pertolongan hanya kepada Allah.

Ketujuh, permohonan petunjuk. Ayat keenam, “Ihdinash-shirātal mustaqīm” (اِهْدِنَا الصِرَاطَ الْمُسْتَقِيمِ), adalah doa yang memohon petunjuk ke jalan yang lurus. Kita memohon agar selalu diberikan bimbingan dalam setiap keputusan dan tindakan. Hal ini sangat relevan dalam menghadapi tantangan dan keraguan dalam kehidupan modern.

Ketujuh, jalan yang diridhai Allah. “Shirāṭallaṭīna an’amta ‘alaihim, ghairil maghṣūbi ‘alaihim waladh-dhāllīn” (صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ), ayat terakhir, mengajarkan kita untuk mengikuti jalan orang-orang yang diberi nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai atau sesat. Ayat ini meneguhkan pentingnya berpegang teguh pada kebenaran dan menghindari kesalahan.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia

Keutamaan Membaca Al-Fatihah dalam Shalat

Surat Al-Fatihah wajib dibaca dalam setiap rakaat shalat. Rasulullah bersabda, “Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Ummul Kitab.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya surat ini sebagai inti dari komunikasi langsung antara hamba dan Tuhannya.

Pertama, penyembuh hati dan jiwa. Al-Fatihah dikenal sebagai “Asy-Syifa'” (الشِّفَاءُ) (penyembuh). Membaca dan merenungkan maknanya dapat menyembuhkan hati dari penyakit seperti kesombongan, iri hati, dan kegelisahan. Surat ini membantu menciptakan ketenangan batin dan keseimbangan emosional.

Kedua, Al-Fatihah sebagai doa harian. Surat Al-Fatihah mencakup doa yang sempurna untuk kehidupan sehari-hari. Dengan membacanya, seorang Muslim memohon rahmat, petunjuk, dan perlindungan dari kesesatan. Doa ini menjadi pegangan utama dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

Baca Juga: Keutamaan Al-Aqsa dalam Islam, Sebuah Tinjauan Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis

Ketiga, menguatkan akidah dan keimanan. Setiap ayat dalam Al-Fatihah memperkuat akidah seorang Muslim. Keyakinan terhadap keesaan Allah, keadilan-Nya, dan kasih sayang-Nya menjadi fondasi penting untuk menjalani kehidupan yang lurus dan penuh keimanan.

Keempat, membentuk karakter yang ihsan. Dengan merenungkan makna Al-Fatihah, seseorang didorong untuk berbuat ihsan, yaitu melakukan kebaikan dengan penuh kesadaran kepada Allah. Ihsan melahirkan perilaku positif dalam kehidupan bermasyarakat.

Kelima, mengingatkan pentingnya akhirat. Ayat “Māliki yaumiddīn” mengingatkan tentang kehidupan akhirat, sehingga mendorong umat Islam untuk senantiasa beramal saleh dan menjauhi dosa. Kesadaran ini membentuk kehidupan yang penuh tanggung jawab.

Keenam, pedoman dalam mengambil keputusan. Permohonan petunjuk “Ihdinash-shirātal mustaqīm” menjadi pedoman utama bagi seorang Muslim dalam mengambil keputusan. Dengan selalu memohon petunjuk Allah, keputusan yang diambil akan lebih bijaksana dan diridhai.

Baca Juga: Selamatkan Palestina sebagai Tanggung Jawab Kemanusiaan Global

Keenam, menumbuhkan sikap tawadhu’.Surat Al-Fatihah mengajarkan pentingnya penghambaan dan ketergantungan total kepada Allah. Hal ini menumbuhkan sikap tawadhu’ (rendah hati) dalam menjalani kehidupan, menjauhkan dari kesombongan dan egoisme.

Surat Al-Fatihah bukan hanya rangkaian ayat yang dihafal dan diucapkan dalam shalat, tetapi juga sumber inspirasi dan pedoman hidup yang mendalam. Dengan memahami dan mengamalkan maknanya, seorang Muslim dapat memperkokoh keimanan, membentuk karakter mulia, dan menemukan ketenangan batin di tengah hiruk-pikuk kehidupan. Al-Fatihah mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur, memohon petunjuk, dan merendahkan diri di hadapan Allah, sehingga hidup kita selalu berada di jalan yang diridhai-Nya.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim

 

Rekomendasi untuk Anda