Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TAHANAN PALESTINA TOLAK DIAMBIL INSULIN

Admin - Senin, 2 Desember 2013 - 11:51 WIB

Senin, 2 Desember 2013 - 11:51 WIB

477 Views ㅤ

Tepi Barat, 28 Muharram 1435/2 Desember 2013 (MINA) – Pusat Studi Tahanan Palestina melaporkan bahwa Hussein Muhammad Amro, yang menderita diabetes, menolak diambil insulin sebagai bentuk protes atas penahanan yang berkelanjutan.

Amro, 61 tahun, dari kota Hebron, Tepi Barat, diculik tentara Israel pada 13 Juni 2013 dan diperlakukan sewenang-wenang, tanpa tuduhan jelas, seperti dilaporkan Internasional Middle East Media Center (IMEMC),Senin (2/12), yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA). 

Selain menderita diabetes, Amro juga menderita tekanan darah tinggi, reumatik, asam urat dan varises.

Penjara Administrasi Israel hanya memberikan Amro insulin setiap hari tanpa mendapat pengobatan memadai atas kondisi kesehatannya.

Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa

Pusat Kesehatan mengatakan bahwa Amro kini menolak pemberian insulin, dan menuntut haknya untuk mendapatkan perawatan medis yang memadai.

Dia beberapa kali diculik dan dipenjara oleh tentara Israel. Hingga menghabiskan lebih dari lima tahun di dalam penjara Israel, termasuk dua tahun di dalam Tahanan Administrasi.

Semenara itu, Tahanan Sosial Palestina PPS (The Palestinian Prisoners Society) melaporkan bahwa dua tahanan Palestina, dari kota Nablus, Tepi Barat, melakukan aksi mogok makan.

PPS menyebutkan bahwa tahanan Palestina, Moayyad Al-Aghbar, ditahan di pusat penahanan Huwwara dekat kota Nablus, hingga kini sudah melakukan aksi mogok makan empat hari, karena Israel menolak untuk memberinya obat ketika ia menderita diabetes.

Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid

Moayyad Al-Aghbar  juga menuntut diet khusus sesuai dengan kondisi kesehatannya.

Adnan Khader, salah seorang pengacara tahanan Palestina mengatakan, pusat penahanan Huwwara tidak memiliki persyaratan dasar, para tahanan bahkan tidak memiliki akses mendapatkan air panas.

Khader menambahkan, lainnya Masoud Al-Kowny, dari Nablus, ditahan di penjara Israel di kota Petah Tikva, memulai melakukan aksi mogok makan sejak enam hari lalu, menuntut  agar dia dibebaskan, dan menentang penganiayaan yang ia hadapi saat interogasi (T/P012/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida

Rekomendasi untuk Anda