Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahanan Anak Palestina Ceritakan Kebiadaban Tentara Israel

Zaenal Muttaqin - Senin, 1 Juli 2019 - 16:01 WIB

Senin, 1 Juli 2019 - 16:01 WIB

11 Views

Yerusalem, MINA – Komite Tahanan Palestina pada Senin (1/7) merilis kesaksian Omar Yusif Mukharza (17 tahun) dari desa Abu Dis di distrik Yerusalem yang diduduki, yang mengalami pemukulan kejam selama penangkapannya oleh tentara Israel pada Senin (17/6) lalu.

Selama kunjungannya ke Penjara Ofer pada hari Ahad (30/6) anak tersebut melaporkan, bahwa ia ditangkap di dekat Universitas al-Quds di Abu Dis pada pukul 16:00 waktu setempat oleh sekelompok tentara Israel ketika ia memasuki sebuah toko untuk mendistribusikan barang-barang yang ia miliki (bahan-bahan pembersih). Dan menyerbu toko dan memukulinya serta menyeretnya keluar toko.

Kata dia, seperti dikutip laman berita Safa, bahwa salah satu prajurit melemparkan granat ke arahnya dan memegang kepalanya kemudian membenturkannya ke dinding bangunan yang dilapisi jeruji besi.

Sehingga menyebabkan luka yang dalam di kepala dan mengucurkan darah yang banyak, sementara para prajurit terus melakukan pemukulan, menendang secara membabi buta.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

“Saya masukkan kedalam jip militer di lantai dan diserang dengan popor senapan, tangan dan kaki saya mengalami cedera dan pendarahan. Mereka kemudian memindahkan saya ke kamp tinggi terdekat. Mereka melemparkan saya ke tanah di bawah matahari,” kata Mukharza.

Dia menambahkan, dalam keadaan berdarah dan dijemur di bawah matahari, tentara Israel mulai mengejeknya, menghinanya dan kakeknya.

“Mereka membawa saya sekitar tiga jam dan kemudian memindahkan saya ke Penjara Ofer. Ramallah Barat,” ungkap Mukharza seperti diceritakan komite tahanan. (T/B05/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda