Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TAHANAN MOGOK MAKAN CAPAI 5000 ORANG

Redaksi MINA - Selasa, 16 April 2013 - 17:06 WIB

Selasa, 16 April 2013 - 17:06 WIB

297 Views

Ramallah,  7 Rabiul Akhir 1434/17 April  2013 (MINA) – Dalam rangka memperingati Hari Tahanan Palestina pada Rabu (17/4), Sebuah lembaga untuk para tahanan “The Prisoner Club”  mencacat ada 5.000 tahanan Palestina yang tersebar di 27 penjara Israel yang saat ini melakukan aksi mogok makan.

Direktur The Prisoner Club, Nasser Qaws melaporkan sebanyak 106 tahanan telah di penjara sejak 1993, sebelum penandatanganan perjanjian Oslo antara Israel dan PLO, yang berarti mereka telah ditahan selama lebih dari 20 tahun. Bahkan 50 dari mereka telah ditahan lebih dari 25 tahun, dan Karim Younis adalah tahanan paling lama yang telah menjalani kurungan 31 tahun di penjara Israel.

Saat ini terdapat 14 tahanan wanita dengan Lina Jarbouni menjadi tahanan terlama yang telah menjalani 11 tahun hukuman dari vonis 20 tahun. Di penjara Israel juga terdapat 200 tahanan politik dan 14 dari mereka adalah anggota parlemen.

Sebanyak 235 anak-anak Palestina juga tersebar di penjara-penjara Israel. Mereka berumur antara 12-17 tahun.

Baca Juga: Dana Pensiun Terbesar Norwegia Cabut Investasi dari Perusahaan Terafiliasi Israel

Laporan itu juga mengatakan bahwa tahanan yang mengalami sakit dan belum mendapatkan penanganan medis berjumlah 700 orang. Wafa melaporkan seperti dipantau Mi’raj News Agency (MINA) di Jakarta.

Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Israel mengabaikan kesehatan tahanan, banyak dari mereka menderita sakit jantung, paru-paru, ginjal dan masalah tulang belakang.  Beberapa tahanan hanya diberi obat penghilang rasa sakit dan obat penenang, bahkan beberapa dari mereka mengalami kelumpuhan.

Para tahanan Palestina ditahan di sel isolasi dengan kondisi dilucuti pakainnya dan tidak mendapatkan  minim. Mereka juga mendapat cercaan dan penghinaan setiap hari.

Aksi mogok makan dimulai pada dua tahun terakhir, yaitu sejak awal tahun 2011. Menurut laporan tersebut, para tahanan terinspirasi dengan Khader Adnan yang pertama kali melakukan aksi tersebut sebagai bentuk  perlawanan baru rakyat Palestina.

Baca Juga: Israel Menarget 256 Tempat Penampungan Warga di Gaza Selama Genosida

Dalam kasus Adnan, barbagai media internasional meliputnya dan masyarakat internasional sekarang tahu bahwa Israel telah melakukan kekejaman terhadap para tahanan Palestina.

Israel dapat menangkap dan menahan setiap rakyat Palestina tanpa batas waktu dan tanpa kesempatan bagi para tahanan untuk mencari pengacara. Hal ini merupakan cara Israel untuk membuat rakyat Palestina semakin tak berdaya. (T/P04/R2).

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Susu Formula di Gaza Habis, Bayi-Bayi Terancam Meninggal

Rekomendasi untuk Anda