Ramallah, 1 Ramadhan 1435/29 Juni 2014 (MINA) – Tahanan Palestina Ayman Itbeish pada Sabtu (28/6) memasuki bulan ke lima dalam melakukan aksi mogok makan, sebagai aksi protes terhadap penjajah Israel yang melakukan penahanan tanpa tuduhan dan pengadilan, kata Pusat Peneliti Tahanan Palestina.
Sumber itu mengatakan, kondisi kesehatan Itbeish semakin memburuk, ia memiliki tekanan darah rendah, masalah ginjal, dan tidak dapat berdiri. Sebagaimana dilaporkan Ma’an News Agency, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Direktur kelompok hak asasi para tahanan Rafat Hamdunah mengatakan, Itbeish telah ditawarkan kesepakatan jika ia mengakhiri mogok, ia akan dibebaskan pada Januari 2015. Namum ia menolak kesepakatan tersebut.
“Hal itu membuat kita lebih bertanggung jawab untuk menyelamatkan hidupnya dan lebih mengerahkan upaya masyarakat internasional untuk menekan Israel agar bertanggungg jawab atas hidupnya,” kata Hamdunah.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Itbeish mulai mogok makan pada 28 Februari 2014 melawan penahanan administratifnya. Karena kesehatannya menurun, ia dipindahkan ke rumah sakit di Israel.
Ibteish beberapa kali telah di tahan oleh pasukan Israel dan melakukan tiga kali aksi mogok makan tahun lalu.
Ia mengakhiri pemogokan tahun lalu pada September, ketika pemerintah Israel sepakat untuk mengakhiri penahanan administratif dan berjanji untuk memberikan keputusan akhir tentang kasusnya.
Tapi Ibteish ditangkap kembali segera setelah dia dibebaskan dari penjara.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Sekitar 5.700 warga Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel, dengan hampir 300 orang di penahanan administratif.
Lebih dari 800.000 warga Palestina telah ditahan sejak tahun 1967, dengan 5224 saat ini ditahan di penjara-penjara Israel, menurut PLO. (T/Nidiya/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya