Ramallah, MINA- Tareq Qaadan, salah satu tahanan Palestina yang melakukan mogok makan selama 89 hari di penjara Israel, pada Ahad (27/10) mengakhiri aksinya yang merupakan protes atas penahanannya tanpa tuduhan atau pengadilan.
Komisi Para Tahanan dan Mantan Tahanan mengatakan, keputusan Qaadan mengakhiri mogok makannya terjadi setelah ia mencapai kesepakatan dengan pihak berwenang Israel untuk tidak memperpanjang penahanan administratif empat bulannya, WAFA melaporkan.
Qaadan baru-baru ini dipindahkan ke rumah sakit setelah memburuknya kesehatannya. Berat badannya turun sekitar 30 kg sejak dia mulai melakukan mogok makan.
Beberapa warga Palestina yang ditahan dalam penahanan administratif tanpa dakwaan atau persidangan untuk jangka waktu yang lama tidak punya pilihan selain mengamati mogok makan yang menuntut diakhirinya penahanan ilegal mereka. (T/Ss/Ast/RI-1)
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Mi’raj News Agency (MINA)