Ramallah, MINA – Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) melaporkan, tahanan di kamp militer Ofer dan pusat penahanan Israel di dekat Ramallah menolak untuk menerima makanan mereka, Kamis (2/4) pagi, sebagai protes terhadap kegagalan Layanan Penjara Israel (IPS) untuk memeriksa para tahanan yang berinteraksi dengan narapidana yang terinfeksi.
Nour Sarsour (19) dari kota Beitunia, dekat Ramallah, dinyatakan positif COVID-19 setelah dibebaskan dari penjara dan tiba di rumah. Dia tampaknya telah tertular penyakit saat di penjara, dan dibebaskan lalu dikirim ke Ramallah tanpa IPS melakukan tes padanya sehingga menyebabkan kemungkinan, dia menularkan virus itu ke tahanan lain, WAFA melaporkan.
PPS mengatakan, IPS hanya memeriksa tahanan yang berhubungan dengan Sarsour tetapi tidak mengambil sampel dari mereka untuk mengujinya terhadap COVID-19. Mereka mengklaim sedang menunggu laporan medis resmi dari Otoritas Palestina yang membuktikan bahwa tahanan yang dibebaskan memiliki penyakit tersebut.
Akibatnya, kata PPS, para tahanan di Ofer memulai langkah-langkah protes untuk mencegah penyebaran penyakit ke bagian lain dari penjara dan tahanan lain, mereka menuntut melakukan tes yang tepat pada tahanan yang berhubungan dengan Sarsour untuk melihat apakah mereka terinfeksi atau tidak. (T/R6/P1)
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)