Palestina, 25 Dzulhijjah 1437/27 September 2016 (MINA) – Untuk yang kesekian kalinya, tahanan Palestina meninggal lagi di dalam penjara Israel karena pengabaian.
Yaseer Thiyab (41) meninggal akibat menderita kardiomegali (pembesaran jantung) setelah bertahun-tahun tidak mendapat pelayanan medis di tahanan Israel, seperti yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dari Maan News.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Komite Urusan Tahanan Palestina yang dirilis pada Senin (26/9), jenazah Hamduna akan diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Pernyataan itu mengklaim bahwa tentara Israel mengabaikan dengan tidak memperhatikan kesehatan Hamduna, termasuk penyakit sesak napas, masalah jantung, dan nyeri telinganya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Selain itu, pada 2003, Hamduna dipukuli dengan keras oleh sipir penjara dan dikirim ke klinik penjara Al-Ramla setelah itu. Dia kemudian melanjutkan operasi lebih lanjut di sebuah rumah sakit Israel pada Januari 2015.
juru bicara Hamas Abd Al-Rahman Shadid menanggapi laporan tersebut dengan menyatakan bahwa hal itu adalah bukti kekejaman Israel.
“Itu bukti kebrutalan kekejaman pendudukan Israel,” katanya.
Dia menuntut pemerintah Israel bertanggung jawab atas kematian Hamdouni. Pihaknya akan membentuk tim penyidikan.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Menurut Masyarakat Penjara Palestina (PPS), sejak pendudukan dimulai pada 1967, setidaknya 208 warga Palestina tewas di penjara Israel.
Kelompok hak asasi Palestina Addameer yang mengadvokasi hak-hak tahanan Palestina mengatakan, kebijakan penjara Israel sengaja melakukan kelalaian di penjara-penjaranya. (T/P004/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza