Ramallah, MINA – Asosiasi Tahanan Palestina mengatakan pada hari Selasa (9/4), bahwa 400 tahanan di penjara-penjara Israel bergabung dengan mogok makan pada “Aksi Pemogokan Bermartabat II.”
Aksi dimulai oleh para tahanan pada hari Senin, setelah kegagalan sesi dialog antara administrasi penjara Israel dengan perwakilan dari faksi dan organisasi pergerakan. Quds Press melaporkan.
Asosiasi menambahkan, ratusan tahanan telah bergabung dalam mogok makan selama beberapa jam terakhir di beberapa penjara, di antaranya Gurun Negev, Raymond, Nafha, Ishel, Ofer, Gilboa dan Magdou.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
“Ada perundingan tidak langsung yang terjadi di dalam pusat-pusat penahanan, dan upaya-upaya Mesir masih terus menekan otoritas pendudukan Israel untuk memenuhi tuntutan hak hidup para tahanan,” pernyataan Asosiasi Tahanan.
Pernyataan menyebutkan, tuntutan para tahanan antara lain “menghapus perangkat pengacau suara dan segera memasang telepon umum di bagian tahanan, memberi hak kunjungan, dan mencabut hukuman kolektif yang dijatuhkan oleh Departemen Tahanan sejak 2014.”
Asosiasi juga menuntut “pemindahan tahanan ke bagian lain di mana kondisi kemanusiaan yang lebih baik, kondisi penahanan tahanan anak harus ditingkatkan, dan kebijakan kelalaian medis dan perawatan harus dihentikan.”
Menurut statistik resmi yang dikeluarkan oleh Otoritas Urusan Tahanan, jumlah tahanan Palestina mencapai sekitar 5.700 tahanan, termasuk 48 wanita, 230 anak-anak dan 500 tahanan administratif. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)