Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TAHANAN PALESTINA MOGOK MAKAN SELAMA 24 HARI

IT MINA - Senin, 13 Oktober 2014 - 22:08 WIB

Senin, 13 Oktober 2014 - 22:08 WIB

557 Views

Tahanan Palestina
Foto: Ma'an News Agency
Foto: Ma'an News Agency

Foto: Ma’an News Agency

Jenin, 20 Dzulhijjah 1435/13 Oktober 2014 (MINA)- Seorang tahanan Palestina di penjara Israel, Raed Moussa (35)  melakukan mogok makan selama 24 hari berturut-turut.

“Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Israel yang melakukan penahanan tanpa tuduhan selama hampir setahun,” kata kelompok hak asasi dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan Ma’an News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pada sebuah pernyataan dari lembaga pemantau tahanan Palestina PPS  di Jenin mengatakan, Raed Moussa ditahan di Jenin pada 29 November 2013 dan enam bulan penahanan administratif.

“Penahanan Moussa, kemudian diperpanjang selama empat bulan lagi,” katanya.

Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara

Ia memulai pekan pertama pada September, ketika pertugas penjara Israel kembali menjatuhkan hukuman selama empat bulan penahanan administratif.

Moussa sekarang sedang ditahan di sel isolasi di penjara Ktziot di gurun Negev,” katanya.

Dia telah menghabiskan selama tujuh tahun di penjara Israel pada periode terpisah. Kebijakan penahanan administratif sesuai dengan mandat Inggris yaitu memungkinkan Israel untuk menahan tahanan Palestina tanpa batas tanpa pengadilan atas dasar informasi rahasia.

Menurut PPS, jumlah tahanan Palestina ditahan di penahanan administratif telah dua kali lipat sejak awal 2014. Sekarang ada 500 warga Palestina ditahan di penahanan administratif, beberapa di antaranya adalah anggota parlemen Palestina.

Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri

Pada bulan April lalu, sekitar 270 tahanan Palestina melakukan mogok makan massal, menuntut diakhirinya penahanan administratif tetapi gagal mempengaruhi kebijakan Israel. (T/P010/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

Rekomendasi untuk Anda