Ramallah, MINA – Tahanan Palestina mulai melakukan mogok makan massal di penjara-penjara Israel untuk memprotes tindakan keras dan penganiayaan oleh petugas penjara.
Para tahanan, yang memulai pemogokan mereka pada hari Senin (22/8), juga menolak untuk meninggalkan sel mereka untuk melakukan apa yang disebut “pemeriksaan keamanan”, Press TV melaporkan.
Mereka mengatakan, pemogokan mereka yang akan berlangsung selama dua pekan, bertujuan memprotes pemeriksaan sel berulang kali oleh penjaga penjara Israel.
Keputusan untuk memulai mogok makan dibuat oleh “komite darurat tertinggi” yang terdiri dari para tahanan dari semua faksi Palestina.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Itu terjadi setelah otoritas penjara Israel mengumumkan serangkaian tindakan represif terhadap tahanan jangka panjang yang melanggar kesepakatan yang telah dicapai dengan tahanan sebelumnya.
Pada bulan Maret, para tahanan setuju untuk menangguhkan tindakan tekanan mereka setelah rezim memutuskan untuk mengakhiri tindakan pembalasan yang dilakukan oleh Layanan Penjara Israel (IPS).
Ada ribuan orang Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Ratusan narapidana tampaknya telah dipenjara di bawah praktik yang disebut penahanan administratif. Beberapa tahanan telah ditahan dalam penahanan administratif hingga 11 tahun.
Otoritas penjara Israel menahan tahanan Palestina dalam kondisi yang menyedihkan tanpa standar higienis yang layak.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Narapidana Palestina juga menjadi sasaran penyiksaan, pelecehan, dan penindasan yang sistematis.
Aksi mogok baru juga terjadi setelah Mahkamah Agung Israel menolak permintaan banding yang diajukan untuk pembebasan seorang tahanan Palestina, yang telah melakukan mogok makan selama 172 hari sebagai protes atas penahanan ilegalnya.
Pengadilan membatalkan permintaan yang diajukan oleh pengacara Khalil Awawda pada hari Ahad, meskipun kondisi kesehatannya memburuk, kantor berita resmi Wafa Palestina melaporkan.
Pengadilan menolak permintaan tersebut setelah aparat keamanan internal Shin Bet meneruskan “file rahasia” kepada hakim. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara