Ramallah, MINA – Tahanan Palestina Khalil Awawdeh, dari kota Idna di Tepi Barat selatan, yang melakukan mogok makan selama 172 hari untuk memprotes penahanan administratifnya, dibebaskan dari penjara Israel pada Jumat (15/9), kata lembaga advokasi Masyarakat Tahanan Palestina (PPS).
Awawdeh dibawa ke Rumah Sakit Istishari di Ramallah untuk pemeriksaan kesehatan setibanya melalui pos pemeriksaan militer Israel al-Jeep, barat laut Yerusalem. WAFA melaporkan.
Awawdeh seharusnya dibebaskan pada tanggal 2 Oktober tahun lalu di akhir perintah penahanan administratifnya, setelah melakukan mogok makan selama 172 hari sebagai protes terhadap penahanannya untuk jangka waktu yang lama tanpa tuduhan atau pengadilan.
Awawdeh mengakhiri aksi mogok makannya setelah ia dijanjikan bahwa penahanan administratifnya tidak akan diperpanjang dan ia akan dibebaskan setelah menjalani masa penahanannya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Namun, beberapa hari sebelum pembebasannya, dia didakwa “menyelundupkan” ponsel yang dia bawa ketika dia berada di rumah sakit Israel. Dia harus mendapatkan perawatan karena kesehatannya yang menurun akibat puasa yang lama selama aksinya di penjara Ramla.
Ayah empat anak ini ditahan pada 27 Desember 2021 dan dijatuhi hukuman penahanan administratif selama enam bulan. Sejak saat itu, dia telah ditempatkan dalam tahanan administratif, tanpa dakwaan atau pengadilan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon