Ramallah, MINA – Lembaga Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) melaporkan, administrasi penjara Israel di Penjara Damon berturut-turut memukuli para tahanan wanita Palestina beberapa di antaranya luka parah.
Dalam sebuah pernyataan, PPS menegaskan bahwa tindakan represif berlangsung selama berhari-hari dan masih berlangsung.WAFA melaporkan, Senin (20/8).
Para tahanan wanita memprotes hukuman kolektif pemerintah Israel terhadap mereka, termasuk mengetuk pintu, mengembalikan makanan, dan menolak undang-undang penjara, menurut pernyataan itu.
PPS mengatakan, otoritas penjara memberlakukan beberapa tindakan represi terhadap tahanan wanita, termasuk memutus aliran listrik dan menyemprotkan gas air mata ke dalam ruang sel, menambahkan bahwa salah satu tahanan kehilangan kesadaran selama serangan berulang.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Peningkatan serangan terhadap tahanan wanita terjadi setelah mereka menolak tindakan baru yang diumumkan oleh administrasi penjara terhadap mereka, serta hukuman kolektif yang dikenakan pada mereka, termasuk melarang mereka dikunjungi keluarga dan membeli barang dari kantin penjara, dan pengenaan denda.
PPS menganggap administrasi penjara bertanggung jawab penuh atas nasib para tahanan wanita, mengingat apa yang terjadi dengan mereka sebagai yang paling berbahaya selama bertahun-tahun.
PPS meminta semua otoritas yang berwenang, lembaga-lembaga hak asasi manusia internasional untuk segera campur tangan, dan menentukan nasib tahanan wanita yang terisolasi.
Jumlah tahanan wanita di penjara pendudukan Israel mencapai 32 orang hingga akhir November 2021. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)