Rakhine, MINA – Tahanan wanita Rohingya menjadi target kekerasan dan pelecehan seksual di penjara Buthidaung, Myanmar.
Juru bicara Dewan Eropa untuk Rohingya Anita Schug mengatakan, ada 102 wanita Muslim Rohingya dan anak-anak telah ditahan di Buthidaung sejak Agustus 2017 karena “dugaan yang keliru”.
“Pihaknya juga mendorong komunitas internasional untuk mendesak otoritas Myanmar melepaskan tahanan–tahanan tersebut,” kata Schug kepada Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA, Ahad (8/7).
“Sekitar 120.000 Muslim Rohingya di wilayah Rakhine State mengalami kelaparan dan kekerasan oleh otoritas Myanmar,” ujar Schug.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza
Dia juga mengatakan, sekitar 700 hingga 800 tahanan Rohingya di Arab Saudi juga menunggu pembebasan mereka sejak lima tahun yang lalu.
Sejak 25 Agustus 2017, sebanyak 750.000 warga Rohingya, sebagian besar anak–anak dan wanita, telah mengungsi ke Bangladesh setelah pasukan Myanmar melakukan tindakan kekerasan kepada minoritas umat Muslim Rohingya, menurut Amnesty International.
Lembaga medis Dokter Lintas Batas (SMF) mengatakan, sedikitnya 9.400 warga Rohingya tewas di Rakhine State, Myanmar sejak 25 Agustus hingga 24 September 2017.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Desember tahun lalu, kelompok bantuan kemanusiaan global mengatakan, 71,7 persen atau 6.700 Rohingya tewas karena kekerasan. Angka tersebut termasuk 730 anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Baca Juga: MUI Gelar Forum Ukhuwah Islamiyah, Minta Presiden Jokowi Ganti Kepala BPIP
Rohingya, yang menurut PBB masyarakat paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat sejak puluhan masyarakat Rohingya terbunuh dalam kekerasan komunal pada 2012.
PBB telah mendokumentasikan pemerkosaan massal, pembunuhan, termasuk terhadap bayi dan balita, kekerasan yang brutal dan penculikan dilakukan oleh personel keamanan Myanmar.
Dalam sebuah laporan, investigator PBB mengatakan, kekerasan yang dilakukan dapat dikategorikan sebagai kejahatan melawan kemanusiaan. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Yahya Al-Sinwar Terpilih Sebagai Kepala Biro Politik Hamas