Jakarta, MINA – Deputy Head of Mission/counselor, The Embassy of the State of Palestine, H.E Taher Ibrahim Hamad menjelaskan Road Map kemerdekaan Palestina di hadapan para intelektual muda yang hadir pada seminar nasional bertema “Tanggung Jawab Intelektual dalam Mendukung Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina” diselenggarakan di Gedung Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Sabtu (24/8).
“Pertama, saat ini sudah ada 138 negara anggota PBB yang mengkui Palestina. Ini capaian cukup bagus dan kita juga menjadi anggota badan-badan PBB lainnya,” papar Hammad.
Taher menjelaskan yang tidak kalah penting adalah Zionis Israel tidak boleh lagi menduduki wilayah-wilayah Palestina. “Baik Israel maupun Palestina harus patuh para perjanjian dan kesepakatan internasional yang telah dicapai,” tambahnya.
Hammad menjelaskan, pemerintah Palestina mengupayakan pembebasan para tahanan yang saat ini berada di penjara-penjara Israel. “Kurang lebih ada 7000 rakyat kita di penjara Israel,” jelasnya.
Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership
Langkah selanjutnya adalah mengembalikan para pengungsi Palestina yang saat ini tersebar di berbagai wilayah di negara Arab, seperti di Yordania, Lebanon,Suriah dan lainnya.
Namun demikian, Teher menganggap solusi dua negara merupakan yang paling realistis bagi rakyat Palestina.
Hadir sebagai pembicara dalam seminar ini, Deputy Head of Mission/counselor, The Embassy of the State of Palestine Taher Ibrahim Hamad, First Secretary The Embassy of the State of Palestine Dr. Ahmed Metani, Ketua Hubungan Luar Negeri ICMI Dr. Muhammad Najib, Ketua Sekolah Kajian Stratejik & Global UI Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi, dan Amir Majelis Dakwah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Agus Priyono, M.Sc dengan moderator aktifis pergerakan, Yon Mahmudi.
(L / Ais / P2/RS1)
Baca Juga: Ketum UAR Apresiasi Anggotanya dari NTT yang Lulus Pelatihan Water Rescue
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syubban Camp, Perkuat Jiwa Kepemimpinan untuk Pembebasan Baitul Maqdis