Tahniah Anwar Ibrahim Perdana Menteri Malaysia ke-10 (Oleh: M. Natsir Zubaidi)

(Sumber: Istimewa)

Oleh: M. Natsir Zubaidi, Founder Institute Risalah Peradaban*

Salam Tahniah untuk JSB DATUK SERI menjadi Perdana Menteri ke-10.

Alhamdulillah, negeri Malaysia, negara jiran sesama anggota ASEAN berhasil keluar dari “kebuntuan politik,” Anwar Ibrahim dilantik Raja Malaysia, Dipertuan Agung XVI, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah sebagai ke-10.

Ini disebabkan karena Pilihan Raya (pemilu) yang berlangsung 19 November tidak menghasilkan Partai atau koalisi mayoritas, minimal 111 dari 222 kursi parlemen. Dua koalisi – Pakatan Harapan (PH) pimpinan Anwar dan Perikatan Nasional (PN) pimpinan mantan PM Muhyiddin Yassin – keduanya mendapat kursi secara berurutan 82 kursi dan 73 kursi. Sementara Barisan Nasional (BN) pimpinan Ahmad Zahid Hamidi mendapatkan 30 kursi.

Raja segera memanggil keduanya dan menyarankan agar membentuk pemerintahan bersatu, namun Muhyiddin menolak. Akhirnya, Kamis, 24 November, setelah Dewan Raja yang beranggotakan para raja di sembilan negara bagian, setelah pertemuan, maka Yang Dipertuan Agung XVI mengumumkan dan sorenya melantik Anwar Ibrahim sebagai PM Malaysia di Istana Nasional.

Setelah melalui jalan Panjang, berkampanye ke seluruh negeri dan menyerukan bahwa partainya Pakatan Harapan adalah partai untuk semua kaum – Melayu, Cina, dan India -, serta menginginkan pemerintahan Malaysia yang bersih dari korupsi dan cengekraman pemilik modal. Datuk Anwar Ibrahim dalam usia 75 tahun akhirnya ditunjuk sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10.

Saya mengenal Anwar Ibrahim, sebagai aktivis mahasiswa dan pergerakan sejak 1979, ketika saya diundang Pemerintah Amerika Serikat, sebagai visitor program (waktu itu saya Ketua Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) dan wartawan majalah Islam Kiblat), ketika mengunjungi Universitas OHIO, Athens, saya diminta ceramah dengan mahasiswa dari Kuwait, Saudi dan kebanyakan berasal dari Malaysia.

Saat itu terjadi Revolusi Iran dengan tokohnya Ayatullah Khomeini, waktu dialog mahasiswa Malaysia selalu menyebut tokoh yang diidolakan yakni Anwar Ibrahim yang sekarang ini menjadi Perdana Menteri. Sosok Anwar Ibrahim,bagi kalangan aktivis Islam di Indonesia sudah sangat familiar dan cukup dikenal terutama kalangan aktivis HMI dan PII, karena beliau juga Ketua Umum Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) yang pertama.

Sejak muda beliau ketika menjadi aktivis Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia dia sudah sering ke Indonesia. Bahkan pada tahun 1967 Pak Anwar Ibrahim pernah mengikuti training per-kaderan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) di Pekalongan Jawa Tengah. Pada waktu itu HMI dipimpin oleh almarhum Nur Cholis Majid.

Beliau sangat takzim dengan Buya Mohammad Natsir (Ketua Masyumi, PM pertama NKRI dan Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), akrab dan punya hubungan erat dengan almarhum B.J. Habibie (Presiden RI), Jusuf Kalla (mantan Wakil Presiden), Prof Amien Rais, Adi Sasono, dan tokoh lainnya.

Bahkan setiap kunjungan ke Indonesia Anwar Ibrahim, selalu diberikan kesempatan untuk dialog dan orasi pada pelbagai forum. Oleh karena itu, bagi Anwar Ibrahim, Indonesia merupakan “sahabat sejati” Malaysia!

Saya sangat bersyukur dengan terpilih DATUK SERI Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri Malaysia, Insya Allah akan memperkuat posisi ASEAN baik dalam konteks regional maupun global. Apalagi kondisi geopolitik di kawasan Laut China Selatan (LCS) saat ini cukup memanas, dengan adanya klaim China bahwa Taiwan, Filipina, Brunei, Vietnam dan Malaysia – 90 persen adalah wilayah LCS tersebut.

Sekali lagi Tahniah untuk JSB DATUK SERI Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10. (A/R1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

*M. Natsir Zubaidi juga merupakan Anggota MPR RI (1997 – 1999), Sekjend Perhimpunan KB PII (2001-2004), Sekretaris Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (2020-2025)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.