Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TAHUN 2015 PALING MEMATIKAN BAGI PENGUNGSI SEBERANGI LAUT

Rudi Hendrik - Rabu, 6 Januari 2016 - 10:27 WIB

Rabu, 6 Januari 2016 - 10:27 WIB

298 Views

Perahu migran Afrika terbalik di Laut Mediterania pada 12 November 2004. (Foto: Juan Medina/Reuters)

 

PENGUNGSI-1024x558.jpg" alt="Perahu migran Afrika terbalik di Laut Mediterania pada 12 November 2004. (Foto: Juan Medina/Reuters)" width="618" height="337" /> Perahu migran Afrika terbalik di Laut Mediterania pada 12 November 2004. (Foto: Juan Medina/Reuters)

Jenewa, 26 Rabi’ul Awwal 1437/6 Januari 2016 (MINA) – Tahun 2015 menjadi tahun yang paling mematikan dalam catatan pengungsi yang berusaha mencapai Eropa melalui laut.

Tercatat sebanyak 3.771 kematian untuk di Laut Mediterania saja, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan pada Selasa (5/1) di Jenewa, demikian Anadolu Agency memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sementara sekitar 3.279 kematian pengungsi tercatat di Mediterania pada 2014.

Baca Juga: Guinea‑Bissau Rusuh Usai Pemilu, Militer Ambil Alih Pemerintahan, Presiden Embaló Ditahan

Setelah itu di Asia Tenggara, terutama di Teluk Benggala, Laut Andaman, Malaysia dan Thailand, yang tercatat 800 kematian tahun ini.

Di Laut Meksiko dan di sepanjang perbatasan Amerika Serikat-Meksiko telah tercatat oleh IOM setidaknya 330 kematian tahun ini.

“Secara global, IOM memperkirakan lebih dari 5.350 migran meninggal di tahun 2015. IOM juga mencatat total kedatangan melalui laut ke Eropa pada 2015 sebanyak 1.004.356 atau total hampir lima kali lipat dari tahun sebelumnya sebanyak 219.000,” kata juru bicara IOM Joel Millman.

Menurut organisasi itu, hampir setengah dari jumlah kematian di laut adalah pengungsi dari Suriah, dan 21 persen lainnya datang dari Afghanistan. (T/P001/R05)

Baca Juga: Malaysia Tangkap 74 Imigran Ilegal di Johor, Termasuk 9 WNI

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump Usulkan Perdamaian Rusia-Ukraina, Tapi Syaratnya Bikin Kyiv Ragu

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Asia
Afrika
MINA Sport
Palestina