Kota Al-Quds, MINA – Direktur Departemen Wakaf Islam Palestina, Azzam Khatib, Kamis (29/12), menyatakan 2022 menjadi tahun tertinggi dalam jumlah pelanggaran terhadap Masjid Al-Aqsa di Kota Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki dengan 48.238 ekstrimis Yahudi menyerbu kompleks suci umat Islam dan melanggar kesuciannya.
Azzam Khatib, yang bertanggung jawab atas Masjid Al-Aqsa, mengatakan dalam sebuah pernyataan resminya itu, para ekstrimis Yahudi melakukan tindakan yang memancing sentimen dan perasaan umat Islam dengan melakukan ritual ibadah provokatif dan mengibarkan bendera Israel di dalam kompleks bertembok selama hari raya Yahudi.
“Mereka tidak peduli apa arti tempat suci ini bagi dua miliar Muslim di seluruh dunia,” tegasnya sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Wafa.
Khatib memperingatkan, pemerintah sayap kanan baru di Israel dapat melakukan tindakan yang dapat memicu perang agama di kawasan dan dunia.
Baca Juga: AS Negosiasi Langsung dengan Hamas, Oposisi Israel Sebut Netanyahu Gagal
“Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci Islam dengan luas 144 dunum dan segala fitur dan fasilitasnya di atas dan di bawah tanahnya,” pungkasnya.
Khatib juga menekankan Masjid Al-Aqsa adalah masjid murni bagi umat Islam saja di seluruh dunia yang tidak akan menerima pembagiannya meskipun berbagai upaya mengubah status quo agama, sejarah dan hukum yang dilakukan sejak lama untuk Masjid Al-Aqsa yang diberkahi.(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sandera Amerika Segera Bebas, Sepakat dengan Hamas Trump Abaikan Netanyahu