Bogor, MINA – Pondok Pesantren Al-Fatah yang berpusat di Cileungsi, Bogor akan berangkatkan sebelas santri ke Sudan untuk melanjutkan pendidikan di International University of Africa (IUA), sesuai dengan kerjasama MoU kedua yang sudah disepakati kedua pihak tujuh tahun silam.
“Al-Fatah sudah tujuh tahun menjalin kerja sama dengan International University of Africa (IUA), di Sudan. Angkatan ke tujuh tahun ajaran 2017-2018 ini, kami akan berangkatkan sebelas santri dengan bertahap, karena kurangnya persiapan dari para santri untuk ke sana (Sudan-red),” kata Aang Gunawan selaku Pengurus Kerja Sama Luar Negeri Al-Fatah saat ditemui Mi’raj Islamic News Agency (MINA), di Cileungsi, Senin (7/8).
Menurutnya, pemberangkatan pertama pada Senin (7/8) ada 4 orang yaitu, Harits Abdurahman Hasyim, Edo Junaidi, Amri Mukminin dan Lisa Yusiana Yusup. Kedua pada Kamis (10/8) yaitu Syifa Al-Fiah, ketiga pada Selasa (22/8) yaitu Rizky Wahyudi, Mustaan, Rien Masyasari dan pemberangkatan keempat pada awal Sepetember yaitu, Dede Abdul Fatah, Fathur Lisanul Arof, Nadila Adriyani.
“Untuk keberangkatan santri dari Jakarta ke Khartoum (KRT), kami pakai tiket promo untuk mengurangi beban santri dengan jalur dari Jakarta- Kuala Lumpur (Malaysia), Kuala Lumpur – Jeddah (Saudi), Jeddah-KRT (Sudan),” jelasnya.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Lebih lanjut ia menjeslakan beasiswa yang diberikan meliputi, belajar, asrama dan makan dan terbuka untuk siapa saja mau menjadi mahasiswa di sana dengan menadftarkan diri ke Ma’had Al-Fatah di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
“Yang harus disiapkan calon mahasiswa diantaranya; pasport yang masih berlaku, surat keterangan kesehatan dari penyakit menular atau HIV, ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA/sederajat) beserta transkip nilai asli yang dilegalisasi oleh instansi resmi dan menyiapkan biaya administrasi sebanyak 300 dolar AS untuk tes kesehatan kedua kali,” jelasnya.
Menurut koresponden MINA di Sudan Sidik Mustaqim, sampai saat ini jumlah mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Sudan beserta mahasiswa baru tahun ajaran 2017-2018 berjumlah sekitar 900 orang, diberbagai program jurusan yang tersebar di 10 univesitas milik pemerintah Sudan.
“Yang paling banyak di IUA data tahun 2016-2017 berjumlah 380 orang dari semua tinggkat, dengan jumlah keseluruhan mahasiswa asing dan lokal kurang lebih 15.000 orang, terdiri dari 80 lebih negara di dunia,” ujarnya.(L/R10/RS3)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)