Yerusalem, MINA – Di yahudi/">Tahun Baru Yahudi Rosh Hashanah 5779 pada Ahad (9/9), jumlah orang Yahudi di seluruh dunia ada sekitar 14,7 juta orang, naik sekitar 100.000 jiwa sejak tahun lalu.
Jumlah itu dikeluarkan oleh ahli demografi dan ahli statistik Universitas Ibrani Sergio Della Pergola yang dikutip oleh situs berita Ynet, demikian yang dikutip dari Times of Israel.
Israel adalah rumah bagi populasi Yahudi terbesar di dunia dengan sekitar 6,6 juta orang.
Sebanyak 8,1 juta orang Yahudi lainnya tinggal di luar Israel, dengan sekitar 5,7 juta orang tinggal di Amerika Serikat. Populasi penting lainnya di Perancis 453.000 orang, Kanada 391.000 orang, dan Inggris 290.000 orang.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Della Pergola, populasi Yahudi dunia telah meningkat 0,7 persen secara signifikan.
Kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan orang Yahudi adalah siapa saja yang mendefinisikan diri mereka sebagai orang Yahudi dan tidak beragama lain.
Penelitian juga menemukan bahwa ada 23,5 juta orang yang akan memenuhi syarat untuk beremigrasi ke Israel di bawah Hukum Pengembalian.
Hukum Pengembalian Israel memberikan hak kewarganegaraan Israel sesuai permintaan kepada setiap orang Yahudi, anak atau cucu seorang Yahudi.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Menurut Della Pergola, negara-negara Arab dan Muslim adalah rumah bagi 27.000 orang Yahudi, dengan 15.000 di Turki, 8.500 di Iran, dan 2.000 di Maroko.
Dunia Muslim adalah rumah bagi sekitar 850.000 orang Yahudi sebelum terciptanya “Negara Israel” pada tahun 1948.
Sebaliknya, Jerman saat ini dihuni oleh 119.000 orang Yahudi, naik dari sekitar 37.000 orang Yahudi setelah Perang Dunia Kedua. Israel mengaku-ngaku enam juta orang Yahudi tewas dalam Holocaust masa Perang Dunia II tapi jadi iperdebatan karena kisahnya diraukan oleh orang non-Yahudi. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Mi’raj News Agency (MINA)