Betlehem, MINA -Tahun ini tradisi kemeriahan Natal di Betlehem, Tepi Barat, Palestina tidak ada sebab tradisi mengembirakan ini bersanding dengan kenyataan pahit dihadapi bangsa Palestina.
Di tengah operasi militer Zionis Israel di Gaza dan Tepi Barat, dipandang tak solider jika Natal tahun ini dirayakan meriah. Pikiran umat di Palestina tertuju pada 19 ribu jiwa yang terbunuh.
“Tahun ini, perayaan Natal di Betlehem dibatalkan karena alasan yang jelas. Tidak mungkin merayakan di saat bangsa kami di Gaza tengah menghadapi genosida, ketika anak-anak dibantai secara brutal seperti itu.” kata Pastor, Munther Isaac.
Tepi Barat, tanah kelahiran Yesus Kristus secara tradisi senantiasa ramai dikunjungi umat Kristen dan Katolik dari seantero dunia. Namun, tahun ini tidak ada atraksi meriah di tanah Palestina.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Seluruh kepala gereja di Yerusalem memutuskan perayaan Natal hanya akan berupa kebaktian/misa tanpa perayaan meriah.” jelas Pastor, Munther Isaac.
Seharusnya, Natal kelahiran sang juru selamat bagi umat kristiani disambut dengan sukacita, namun tradisi yang menggembirakan ini bersanding dengan kenyataan pahit yang dihadapi bangsa Palestina. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya