Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun ke-21, Delapan Alumni AIMEP Menjadi Profesor

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 4 Oktober 2023 - 11:14 WIB

Rabu, 4 Oktober 2023 - 11:14 WIB

8 Views

Jakarta, MINA – Kontribusi Alumni Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia atau Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) terus berkembang, termasuk dalam ranah akademik.

Hingga hingga awal Oktober 2023, sebanyak 8 (delapan) alumni telah mencapai jabatan fungsional guru besar atau professor, demikian siaran pers AIMEP yang diterima MINA, Rabu (4/10).

Mereka adalah Prof. Abdul Mu’ti (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Prof. Khoiruddin Nasution (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Prof. Zakiyuddin Baidhawy (UIN Salatiga), Prof. Hilman Latief (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Prof. Alimatul Qibtiyah (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Prof. Muslihati (Universitas Negeri Malang), Prof. Saiful Akmal (UIN Ar-Raniry Banda Aceh) dan Prof. Sudarnoto Abdul Hakim (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Pada awal Oktober 2023, Dr. Sudarnoto Abdul Hakim menjadi profesor di UIN Jakarta. Berbagai ucapan selamat pun disampaikan Alumni AIMEP.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

“Selamat Prof. Sudarnoto, berkah melimpah,” kata Munawir Aziz, Alumni AIMEP yang juga PhD candidate di UK.

Ucapan tahniah lainnya disampaikan oleh Fauzun Jamal, Sari Wulandari, Prof. Saiful Akmal, Heny Solekhah, Rizki Damayanti, Prof. Zakiyuddin Baidhawi, Prof. Alimatul Qibtiyah, Izza Annafisatud Daniah, Prof. Muslihati, Isma Penno, M. Riza, Ahmad Nashrullah, Yosita Wirdayanti, dan Zainal.

Program Unggulan

AIMEP adalah program Pemerintah Australia yang mendukung kunjungan pemimpin Muslim muda Indonesia ke Australia, untuk bertukar pengalaman dengan masyarakat Australia dan akademisi terkemuka, organisasi nonpemerintah, pemimpin agama, media dan perwakilan Pemerintah Australia.

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

Sebagai program intensif, AIMEP terdiri rangkaian kegiatan pertukaran intelektual, antaragama, dan antarbudaya yang mempertemukan para tokoh Muslim yang terdiri dari para pembuat perubahan, aktivis komunitas, dan pemimpin baru dari seluruh Indonesia dan Australia.

Sejak 2002, AIMEP berkontribusi untuk membangun hubungan antar masyarakat dan antar negara dengan membina hubungan, persahabatan dan saling pengertian antara para pemimpin baru dari kedua negara.

AIMEP berperan penting untuk mempromosikan pemahaman, kerja sama dan saling menghormati antara negara kita,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM dalam Peringatan 20 Tahun Program Pertukaran Muslim Australia Indonesia 2022 lalu.

Program ini telah berhasil membangun komunitas alumni yang kuat di Indonesia, yang terdiri dari para pemimpin, penggagas perubahan, pendidik, pengusaha, olahragawan, seniman, dan pakar di bidangnya.

Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin

Siaran media Kedubes Australia (26/10/2022) menjelaskan bahwa saat ini terdapat lebih dari 300 alumni AIMEP di Australia dan Indonesia, yang mencakup warga Indonesia dan Australia terkemuka dengan keahlian di berbagai bidang. Forum Alumni AIMEP telah dibentuk oleh alumni program ini untuk menjaga hubungan antar peserta. AIMEP adalah program Australia-Indonesia Institute (AII) yang didanai oleh Pemerintah Australia.

Rowan Gould, Direktur AIMEP, yang juga alumni AIMEP, mengatakan bahwa, “Selama lebih dari 20 tahun, AIMEP telah menyatukan pemimpin Muslim muda yang paling aktif dan berperan di Australia dan Indonesia, untuk berkolaborasi, berbagi, dan belajar dari satu sama lain, serta membangun persahabatan dan hubungan yang langgeng.”

Selama 21 tahun, Alumni AIMEP merawat persahabatan antaralumni dari kedua negara dalam berbagai bentuk kolaborasi, salah satunya adalah penerbitan buku.

Buku “Hidup Damai di Negeri Multikultur” (Gramedia, 2017) diluncurkan di Kedubes Australia yang dilanjutkan dengan bedah buku di Universitas Paramadina, Jakarta (25/10/2017) dan UIN Alauddin Makassar, Senin (27/11/2017).

Baca Juga: Bela Masjid Al-Aqsa Sepanjang Masa

Buku tersebut dibuat selama 2 tahun melibatkan 77 kontributor dari Alumni AIMEP dengan kata pengantar oleh Dubes Australia Paul Grigson dan Pendiri MEP Prof. Virginia Hooker serta epilog dari Rowan Gould dan Brynna Rafferty-Brown.

Buku Muslim Milenial (editor: Subhan Setowara) mendapatkan apresiasi dari Zulfikli Hasan (Ketua MPR RI) dan Prof. Dr. Muhadjir Effendy (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI), serta endorsement dari Alfatih Timur (Counder & CEO Kitabisa.com), Helvy Tiana Rosa (Novelis & Sastrawan), Ria Ricis (Youtuber), Dahnil Anzar Simanjuntak (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah), H. Yaqut Cholil Qaumas (Ketua Umum GP Ansor), Prof. Firmanzah, Ph.D (Rektor Universitas Paramadina) dan Afifah Afra (Ketua Umum Forum Lingkar Pena).

Buku “Faith & Pandemics” (editor: Irfan Sarhindy & Yanuardi Syukur) ditulis oleh 42 alumni AIMEP dari Indonesia dan Australia.  Buku tersebut diluncurkan secara online (21/4/2022) yang dirangkaikan dengan talkshow yang dipandu Romzi Ahmad.

Hadir sebagai pembicara adalah Irfan L. Sarhindi, ketua program sekaligus editor Faith & Pandemic, serta tiga orang kontributor: Ienas Tsuroiya, Nasim Zereka, dan Zeinab Mourad.

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

Alumni AIMEP juga berkontribusi pada buku “Islam Kontemporer di Indonesia dan Australia” (editor: Jamhari Makruf, Badrus Sholeh, Yanuardi Syukur, Syahmedi Dean) yang diluncurkan di Auditorium FISIP UIN Jakarta (20/9/2017).

Buku tersebut diterbitkan oleh Australia Awards Indonesia bekerjasama dengan PPIM. Peluncuran buku tersebut dirangkaian dengan presentasi seperti TED oleh Prof. Mohamad Abdalla (Direktur Centre for Islamic Thought and Education, University of South Australia), Fahd Pahdepie: (alumnus AIMEP & Monash), Prof. Amelia Fauzia (alumnus Uni Melbourne alumnus dan visiting fellow UNSW), Prof. Nina Nurmila (alumnus Murdoch), Dr. Noor Huda Ismail (alumnus Monash), dan Prof. Ismatu Ropi (alumnus ANU).

Signifikansi Program AIMEP sebagai diplomasi publik juga telah dibahas dalam disertasi Rizki Damayanti, mahasiswa Program Studi Doktor Pengkajian Islam Konsentrasi Islam dan Hubungan Internasional.

Pada Rabu 17 Mei 2023, Rizki yang juga alumni AIMEP lulus Cum Laude pada Ujian Promosi Doktor dengan disertasi berjudul “Diplomasi Publik dalam Perspektif Hubungan Barat dan Islam Melalui Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) 2012-2021.

Baca Juga: Menjaga Akidah di Era Digital

Disertasi tersebut dipertahankan di depan tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA, Prof. Dr. Jamhari, MA, Prof. Ali Munhanif, MA, Ph.D, Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag dan Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D. Sedangkan selaku Promotor adalah Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA dan Prof. Dr. Jamhari, MA. Rizki Damayanti adalah Doktor ke-1439 SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Hingga 2023, Alumni AIMEP terus merawat persahabatan dan antaralumni Indonesia dan Australia,” kata Yanuardi Syukur, Ketua Forum Alumni AIMEP.

Baru-baru ini, Alumni AIMEP juga bertemu dalam pertemuan dengan Wakil Dubes Australia Steve Scott di Jakarta dan Konjen Australia Surabaya Fiona Hoggart di Yogyakarta.

Sementara itu, Yanuardi Syukur, Pengurus Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI, berharap agar sinergi dan kolaborasi antaralumni dalam berbagai bentuk dapat terus dirawat dan ditingkatkan hingga para level yang semakin bermakna untuk menjaga smart partnership antara Indonesia dan Australia. (R/RS2/P2)

Baca Juga: Amerika itu Negara Para Pendatang!

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
MINA Millenia
MINA Preneur
MINA Health