Jakarta, MINA – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf berharap budaya malu sebagai identitas bangsa Indonesia lebih ditingkatkan, terutama dalam beretika politik di tahun ini.
“Saya selalu menekankan, mari kembali ke budaya kita. Budaya malu dan budaya gotong royong ini adalah budaya bangsa Indonesia. Gotong royong itu terjadi karena kepedulian, bukan karena individu,” ungkap politisi F-Demokrat ini di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (8/1).
Dikutip dari rilis DPR RI, lebih lanjut ia mengatakan, dari budaya malu inilah lahir moral serta etika yang baik.
“Budaya malu dan gotong royong jika dikembalikan maka seluruh lapisan masyarakat dapat hidup berdampingan dengan harmonis,” ujarnya.
Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa
Menurutnya, dengan sikap tersebut keberagaman merupakan keniscayaan, sebagaimana yang tersirat di dalam nilai-nilai Pancasila.
Nurhayati juga mengingatkan, keberagaman bukan hanya sekedar kulit dan ras tetapi lebih dari itu, yakni kepercayaan, bahkan tokoh politik idaman.
“Dalam memasuki tahun politik ini, segala bentuk keberagaman dapat diakomodir. Dengan begitu konten hoaks pun akan berkurang,” harapnya. (R/R05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kumpulan Khutbah Jumat tentang Bahaya Judi Online Dikebut