Jakarta, MINA – Taiwan mengklaim, pihaknya mempunyai kemampuan pencegahan epidemi yang telah mencapai standar kelas dunia, sehingga secara efektif dapat mencegah penyebaran wabah virus Corona atau COVID 19.
Langkah-langkah sistem pencegahan epidemi, yang dilakukan Taiwan diantaranya adalah pemantauan epidemi elektronik, karantina perbatasan yang ketat, sistem lengkap pencegahan epidemi komunitas.
“Peralatan medis canggih, persiapan bahan anti-epidemi yang memadai, kampanye pencegahan epidemi singkat, latihan pencegahan epidemi tahunan dan lain lain,” kata pernyataan Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan (TETO) di Jakarta, dalam keterangan pers yang diterima MINA, Rabu (26/2).
Taiwan bukan bagian dari China, tetapi yang paling dekat secara geografis paling beresiko terdampak virus Corona, per Senin (24/2) terhitung sudah ada 28 kasus yang terkonfirmasi.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Dibandingkan dengan wabah di China, ini sangat berbeda, dan jumlah kasus yang dikonfirmasi relatif lebih kecil daripada di negara tetangga lainnya,” kata TETO.
Pemerintah Taiwan juga secara serentak menggelar penjualan masker nasional dan meluncurkan pembelian dengan cara “sistem nama asli” sejak 6 Februari lalu.
“Semua orang dapat pergi ke apotek dan pusat kesehatan dengan “kartu asuransi kesehatan” untuk membeli masker sesuai jatah pembagian yang telah ditentukan, sehingga orang tidak perlu khawatir tidak bisa membeli masker, dan harga tidak akan naik sewenang-wenang seperti di negara lainnya,” kata TETO.
Bahkan, 300.000 orang Indonesia dan orang asing lainnya di Taiwan dapat menikmati hak yang sama untuk membeli masker seperti penduduk di Taiwan dengan kartu izin tinggal atau kartu asuransi kesehatan. (R/RE1/P2)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mi’raj News Agency (MINA)