Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taiwan Siap Berpartisipasi di Jaringan Kesehatan Global Era Pasca-Pandemi COVID-19

Rana Setiawan - Selasa, 27 Oktober 2020 - 20:05 WIB

Selasa, 27 Oktober 2020 - 20:05 WIB

4 Views

Taipei, MINA – Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan Chen Shih-chung menyatakan, Taiwan siap berpartisipasi penuh dalam pertemuan, mekanisme dan kegiatan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dia menegaskan Taiwan siap bekerjasama dengan negara-negara di seluruh dunia untuk menerapkan Piagam WHO “Kesehatan adalah hak asasi manusia” dan tujuan pembangunan jangka panjang Perserikatan Bangsa-Bangsa yaitu “Jangan meninggalkan siapapun”.

“Melalui ujian bencana pandemi ini, telah dipastikan bahwa Taiwan tidak dapat dikecualikan dari jaringan kesehatan global, dan WHO tidak dapat mengecualikan Taiwan,” tegas Shih-chung dalam keterangan resmi TETO yang diterima MINA, Selasa (27/10).

Dia menyerukan kepada WHO dan pihak-pihak terkait untuk memperhatikan kontribusi jangka panjang Taiwan terhadap kesehatan global dan pencegahan pandemi serta hak asasi kesehatan.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Menurut Shih-chung, dari pandemi COVID-19 ini, kita kembali menyadari bahwa penyakit menular tidak mengenal batas negara.

Virus tidak akan menjadi berbeda karena perbedaan politik, ras, agama, dan budaya.

“Setiap negara harus berjuang melawan ancaman penyakit yang muncul tanpa membedakan antara satu sama lain,” ujarnya.

Taiwan melalui “COVID-19 Professional Forum”, “Global Cooperation and Training Framework (GCTF)”, “APEC Health and Economic High-level Conference” dan konferensi online bilateral lainnya untuk berbagi tindakan pencegahan “Model Taiwan” dengan para pejabat kesehatan dan pencegahan wabah, pakar dan akademisi dari berbagai negara.

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Taiwan juga menyediakan peralatan medis dan pasokan anti pandemi ke negara lain yang sangat membutuhkan.

Sampai Juni 2020, Taiwan telah menyumbangkan 51 juta masker bedah, 1.16 juta masker N95, 600.000 baju isolasi, 35.000 thermogun, dan peralatan medis lainnya ke lebih dari 80 negara.

Sejak pandemi COVID-19, jumlah kumulatif kasus yang dikonfirmasi telah mendekati 40 juta, di mana lebih dari 1 juta jiwa telah meninggal dunia.

Hal ini berdampak besar pada politik, ekonomi, perdagangan, keuangan, dan lapangan kerja secara global.

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Shih-chung menjelaskan, Taiwan menanggapi ancaman pandemi ini dengan melakukan upaya tindakan yang cepat sejak awal, dan beroperasi melalui sistem komando profesional, langkah-langkah pengendalian perbatasan yang ketat, dengan produksi dan distribusi pasokan bahan pencegahan pandemi yang tepat.

Selain itu, Taiwan juga melakukan karantina rumah serta kontrol perawatan, serta penggunaan yang tepat dari sistem informasi ilmiah dan teknologi informasi yang transparan dan terbuka.

“Langkah pengendalian yang baik ini berhasil menekan dampak pandemi,” pungkasnya.

Hingga 7 Oktober 2020, sebanyak 523 kasus terkonfirmasi dan 7 orang meninggal dunia. Sebagian besar warga tetap bisa menjalankan kehidupan normal.(L/R1/P1)

Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lanjutkan Kunjungan Kenegaraan, Presiden Prabowo Bertolak ke AS

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Asia
Indonesia
Palestina