Jakarta, MINA – Taiwan resmi menggelar Pameran Agrowisata 2025 untuk pertama kalinya di Indonesia, bertempat di Emporium Mall, Jakarta Utara, pada Sabtu (24/5).
Kegiatan tiga hari ini menjadi langkah strategis memperkenalkan pariwisata bertema pertanian dan perkebunan khas Taiwan kepada masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang kian tertarik pada wisata tematik dan berkelanjutan.
Didukung oleh Direktorat Pengembangan Desa dan Pelestarian Tanah Kementerian Pertanian Taiwan, kegiatan ini diorganisir oleh Asosiasi Pengembangan Wisata Agro Taiwan.
Pembukaan pameran dihadiri langsung oleh Deputi Kepala Perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan (TETO) di Indonesia, Mr. Trust Lin.
Baca Juga: Udara Jakarta Membaik, Tetapi Masih Berisiko Bagi Masyarakat Rentan
Dalam sambutannya, Mr. Lin menyampaikan bahwa agrowisata Taiwan menggabungkan elemen ekologi, budaya lokal, dan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam satu paket wisata yang memikat. Ia berharap pameran ini dapat mempererat hubungan kebudayaan dan pariwisata antara Indonesia dan Taiwan.
“Indonesia adalah kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan populasi muda yang terbuka terhadap wisata tematik. Taiwan memiliki keunggulan dalam kekayaan alam dan variasi bentuk agrowisata yang mampu menarik minat generasi muda untuk menjelajah dengan pendekatan yang inovatif dan edukatif,” ujarnya.
Pameran ini menghadirkan tujuh destinasi agrowisata unggulan dari Taiwan, tiga maskapai penerbangan, serta delapan agen perjalanan asal Indonesia.
Pengunjung diajak merasakan langsung nuansa pedesaan Taiwan melalui dekorasi bertema taman bunga dan pondokan bambu, serta mengikuti berbagai aktivitas interaktif seperti kerajinan tangan (DIY), pengenalan paket wisata, sesi bersama Key Opinion Leader (KOL), undian Happy Hour harian, dan area swafoto berkonsep alam.
Baca Juga: Taiwan Gaet Astindo Lewat Pameran Agrowisata 2025 di Jakarta
Selanjutnya Wu Ching-ching sebagai Direktur Agency of Rural Development and Soil & Water Conservation, Kementerian Pertanian Taiwan (MOA) menyampaikan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan peningkatan signifikan dalam jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taiwan setiap tahunnya. Fakta ini mendorong otoritas Taiwan untuk lebih gencar memperkenalkan destinasi wisata yang ada di seluruh pelosok negeri.
“Banyak sekali masyarakat Indonesia yang datang ke Taiwan, dan kami melihat potensi ini sebagai peluang besar untuk mempererat hubungan antarnegara, terutama di sektor pariwisata,” ujar Wu dalam keterangan resmi.
Sebagai langkah nyata, pemerintah Taiwan telah mengembangkan infrastruktur wisata yang ramah Muslim, termasuk penyediaan lebih dari 400 titik layanan seperti hotel dan restoran bersertifikat halal. Fasilitas-fasilitas ini tidak hanya tersebar di kota besar, namun juga menjangkau kawasan rural dan pedesaan yang memiliki potensi wisata agrowisata dan budaya.
Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya Taiwan untuk menjadi tujuan wisata global yang lebih inklusif, dengan memperhatikan kebutuhan spiritual dan budaya dari wisatawan Muslim, khususnya dari negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei. []
Baca Juga: Tadrib Mubalighoh Ummahat Season 2 Ponpes Al-Fatah Fokus pada Public Speaking Dakwah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Promosikan Alkes dan Farmasi Unggulan di MEDEXPO Africa 2025