Jakarta, MINA – Taiwan Technical Mission (TTM) merayakan 49 tahun kontribusinya dalam mendukung pembangunan pertanian Indonesia sejak pertama kali hadir di Tanah Air pada 1976.
Acara perayaan berlangsung di Jakarta, Kamis (27/11), dengan mengusung tema “Menjembatani Masa Lalu dan Masa Depan: Babak Baru Kerja Sama Teknis di Indonesia.”
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Perdagangan dan Ekonomi Taipei (TETO) Indonesia ini menjadi momentum penting, untuk meninjau capaian kolaborasi hampir setengah abad antara Taiwan dan Indonesia di sektor pertanian.
Acara tersebut dihadiri oleh pejabat Kementerian Pertanian, anggota DPR, perwakilan pemerintah daerah, akademisi, petani muda, serta mitra strategis TTM dari berbagai daerah.
Baca Juga: BAZNAS Dorong Keberlanjutan Transformasi Digital dalam Pengelolaan Zakat Nasional
Dalam sambutannya, perwakilan TETO menegaskan kerja sama pertanian Taiwan–Indonesia bukan sekadar transfer teknologi, tetapi telah berkembang menjadi kemitraan strategis jangka panjang yang mengusung semangat co-creation, shared prosperity, dan mutual progress.
TTM menekankan komitmennya untuk terus mendukung Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan produktivitas, dan mempercepat modernisasi sektor pertanian.
Acara tersebut juga menjadi panggung bagi berbagai inovasi terkini yang telah diimplementasikan dalam proyek-proyek TTM di daerah.
Di antaranya teknologi pertanian cerdas berbasis sistem pemantauan data lahan, pemanfaatan drone dalam manajemen pertanian, hingga pengembangan varietas unggul padi dan jagung.
Baca Juga: Jakarta Didominasi Cuaca Berawan Hari Ini, Warga Diimbau Tetap Waspada Panas dan Jaga Hidrasi
Profesor Dr. Yunus dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) menjadi pembicara utama dengan presentasi bertajuk “Menjembatani Masa Lalu dan Masa Depan: Dampak dan Babak Baru Kolaborasi antara Universitas Hasanuddin dan Misi Teknis Taiwan di Sulawesi Selatan.”
Ia memaparkan keberhasilan proyek pengembangan benih padi unggul di Sulawesi Selatan yang telah memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi dan kesejahteraan petani lokal.
Dalam kesempatan itu, ia juga memperkenalkan proyek baru pengembangan benih jagung yang dinilai menjadi simbol fase baru kerja sama teknologi pertanian Taiwan–Indonesia.
Sesi presentasi juga menyoroti dua proyek unggulan TTM, yaitu “Proyek Peningkatan Produksi dan Pemasaran Bawang Putih dan Bawang Merah di Sumatera Utara” serta “Proyek Penguatan Sistem Pemasaran Sayuran dan Buah di Karawang.”
Baca Juga: [Bedah Berita MINA] Banjir Musim Dingin Perburuk Kondisi Warga Gaza
Kedua program ini dinilai berhasil memperkuat rantai nilai pertanian melalui pendekatan teknologi, pelatihan, dan integrasi pemasaran berbasis komunitas.
Selain pemangku kebijakan dan akademisi, acara ini menghadirkan guru sekolah pertanian dan perwakilan petani muda yang membagikan kisah kolaboratif terkait pendampingan teknis, pelatihan modernisasi pertanian, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia melalui kerja sama dengan TTM.
Perayaan 49 tahun kerja sama ini bukan hanya refleksi masa lalu, tetapi juga penegasan tekad untuk memasuki babak baru sinergi Taiwan–Indonesia menuju pertanian masa depan yang lebih inovatif, produktif, dan berkelanjutan.
TTM berharap momentum ini memperkuat pemahaman publik bahwa Taiwan bukan hanya mitra teknis, tetapi juga mitra pembangunan jangka panjang yang berkomitmen mendukung transformasi pertanian Indonesia menuju era pertanian modern dan berdaya saing global.[]
Baca Juga: Banjir Meluas di 16 Kabupaten di Aceh, Hampir 120 Ribu Warga Terdampak
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic