Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak Diizinkan Kunjungi Uyghur, Hubungan Turkiye-Cina Memburuk

sri astuti - Ahad, 1 Januari 2023 - 20:31 WIB

Ahad, 1 Januari 2023 - 20:31 WIB

6 Views

Ankara, MINA – Menteri Luar Negeri Turkiye mengungkapkan Cina menolak mengizinkan duta besar Turki mengunjungi wilayah Uyghur di provinsi Xinjiang barat laut. Hal itu telah memperburuk hubungan antara kedua negara.

Pada jumpa pers akhir tahun di Ankara baru-baru ini, Cavusoglu menyatakan pemerintah Cina sebelumnya mengatakan delegasi kemanusiaan dari Turkiye dapat datang dan memeriksa Xinjiang. Sudah lima tahun sejak mereka mengusulkan ini, MEMO melaporkan, Ahad (1/1).

“Mengapa Anda mencegah kunjungan delegasi ini selama lima tahun, mengapa Anda tidak bekerja sama?” ujarnya.

“Hubungan Turki-Cina telah menderita karena Beijing diganggu oleh sikap kami terhadap masalah Uyghur Turki. Mereka memiliki permintaan ekstradisi untuk orang-orang yang merupakan warga negara kami, yang tinggal di Turkiye sepanjang waktu. Oleh karena itu, kami tidak mengabulkan permintaan seperti itu,” katanya.

Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris

Menanggapi klaim dan laporan selama bertahun-tahun bahwa Ankara telah mengekstradisi warga Uyghur dari negara itu kembali ke China, Cavusoglu menyebut klaim tersebut sebagai “kebohongan total”.

“Kami membela hak-hak Uyghur Turki di tingkat internasional dan ini mengganggu China. Tapi ini adalah masalah kemanusiaan,” tegasnya.

Cavusoglu mengutip laporan setebal 48 halaman yang diterbitkan Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Uyghur pada bulan September, yang menemukan bahwa penahanan massal di wilayah Xinjiang selama bertahun-tahun ditandai dengan bukti dokumentasi penyiksaan, kekerasan seksual, kerja paksa, dan aborsi paksa dan sterilisasi.

“Laporan itu mengungkapkan semua pelanggaran [hak asasi manusia]. Kita harus bereaksi terhadapnya,” ujar Cavusoglu.

Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu

Alih-alih mengizinkan duta besar Turki di China untuk secara bebas mengunjungi wilayah tempat tinggal orang Turki Uyghur, Cavusoglu menyatakan, Beijing ingin dia mengikuti “program yang mereka sediakan.”

Menlu Turki itu menegaskan yang diinginkan Turkiye adalah kerja sama dengan China secara transparan.

“Mengapa kami harus menjadi alat propaganda China? Kami ingin bekerja sama, kami tidak melihat ini sebagai masalah politik. Kami jelas bukan anti-China. Kami selalu mengatakan bahwa kami mendukung kebijakan Satu China,” ujarnya. (T/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Asia
Internasional
Internasional
Asap mengepul di Lebanon selatan menyusul serangan Israel, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Tirus, Lebanon selatan, 23 September 2024. (Al Arabiya)
Internasional
Internasional