Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak Lagi Masuk Daftar Teroris, Presiden Suriah Lakukan Kunjungan Bersejarah ke AS

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Presiden Sementara Suriah Ahmed al-Sharaa. (Foto: @Ahmed_alsharraa / X)

Washington, MINA – Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa tiba di Amerika Serikat pada Sabtu (8/11) untuk kunjungan resmi bersejarah, sehari setelah Washington menghapusnya dari daftar hitam terorisme.

Sharaa, yang pasukan menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad akhir tahun lalu, dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Senin. The New Arab melaporkan.

Pemimpin sementara tersebut bertemu Trump untuk pertama kalinya di Riyadh selama kunjungan regional presiden AS pada bulan Mei.

Utusan AS untuk Suriah, Tom Barrack, mengatakan awal bulan ini bahwa Sharaa akan menandatangani perjanjian untuk bergabung dengan aliansi internasional pimpinan AS melawan Negara Islam (ISIS).

Baca Juga: Pasukan RSF Sudan Setujui Gencatan Senjata

Keputusan Departemen Luar Negeri pada Jumat untuk menghapus Sharaa dari daftar hitam sudah diperkirakan sebelumnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Tommy Pigott mengatakan pemerintah Sharaa telah memenuhi tuntutan AS, termasuk berupaya menemukan warga Amerika yang hilang dan memusnahkan senjata kimia yang tersisa.

Pada Kamis, Washington memimpin pemungutan suara Dewan Keamanan untuk mencabut sanksi PBB terhadapnya.

Kelompok Sharaa, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), telah dihapus dari daftar kelompok teroris oleh Washington pada bulan Juli.

Baca Juga: Kazakhstan Akan Jalin Normalisasi dengan Israel

Sejak berkuasa, para pemimpin baru Suriah berusaha melepaskan diri dari masa lalu mereka yang penuh kekerasan dan menampilkan citra moderat yang lebih dapat ditoleransi oleh rakyat Suriah dan kekuatan asing. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pakistan Serang Afghanistan Saat Perundingan Dimulai di Istanbul

Rekomendasi untuk Anda