Semarang, MINA – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi blak-blakan soal keinginannya menjadikan Bandara Ahmad Yani Semarang semakin terhubung ke mancanegara.
Ia bahkan menyebut Singapura sudah seperti rumah keduanya, lantaran dulu kerap bolak-balik ke Negeri Singa menemani sang istri berobat.
Kini, dengan status Bandara Ahmad Yani kembali sebagai bandara internasional, Ahmad Luthfi ngotot ingin segera ada penerbangan langsung dari Semarang ke Singapura.
Keinginan itu disampaikan langsung kepada Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, saat berkunjung ke Kantor Gubernur Jateng, Selasa (1/7).
Baca Juga: Penambahan Kuota Haji Jadi Agenda Kunjungan Prabowo ke Saudi
“Saya sering bolak-balik ke Singapura. Dulu menemani istri saya dirawat, jadi saya bilang ke Pak Dubes, Singapura itu rumah kedua saya,” kata Ahmad Luthfi, disambut tawa hadirin.
Lebih dari sekadar urusan pribadi, Luthfi menilai rute langsung ke Singapura akan menjadi jalan tol baru bagi pertumbuhan investasi dan sektor pariwisata Jawa Tengah. Apalagi kawasan industri di provinsi ini mulai tumbuh pesat.
“Singapura itu pusat perdagangan Asia Tenggara. Kalau penerbangan langsung dibuka, investor lebih gampang masuk. Konektivitas antar negara harus dipercepat,” tegasnya.
Dubes Singapura, Kwok Fook Seng, menyambut hangat permintaan itu. Ia bahkan menyebut Semarang menjadi salah satu kota prioritas dalam rencana penambahan 13 rute penerbangan Singapura-Indonesia pasca pandemi.
Baca Juga: PT Pos Indonesia Luncurkan Layanan Pengambilan Gaji Pensiun
“Dulu sudah kami rencanakan, tapi pandemi menghentikan semuanya. Sekarang Covid sudah lewat, kami akan usahakan Semarang jadi salah satu prioritas,” kata Kwok.
Penerbangan langsung Semarang-Singapura dijadwalkan mulai mengudara pada 5 September 2025. Namun Gubernur Jateng berharap rute itu bisa dibuka lebih awal.
Selain untuk investasi, konektivitas ini juga akan mendongkrak sektor pariwisata Jawa Tengah.
Luthfi ingin event-event internasional yang rutin digelar di Singapura bisa disinergikan dengan pariwisata dan event kelas dunia di Jateng, seperti Borobudur Marathon.
Baca Juga: Ada WNI Dituduh Terlibat Jaringan Teroris di Myanmar
“Orang Indonesia kalau ke Singapura itu pasti belanja, berobat, dan bisnis. Sayang kalau harus ke Jakarta dulu. Sekarang saatnya Semarang jadi pintu masuk ke Jawa Tengah,” ujar Luthfi optimistis.
Dengan dibukanya rute ini, bukan tak mungkin Semarang bisa menjadi salah satu hub internasional baru di Indonesia bagian tengah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemprov Jabar Perpanjang Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor hingga September 2025