Tepi Barat, MINA – Enam pemukim Yahudi ditahan setelah menyerang tentara penjajah Israel di dekat Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, pada Sabtu (29/6), menurut laporan media setempat.
Menurut penyiar publik Israel, KAN, para pemukim sebelumnya menyerang warga Palestina di Desa Kafr Malik dan merebut tanah milik warga. Saat tentara dikerahkan untuk merespons situasi, para pemukim berbalik menyerang pasukan penjajah militer Israel.
Tentara penjajah Israel melaporkan bahwa para pemukim melemparkan batu yang menyebabkan satu tentara terluka ringan. Mereka juga memukuli tentara, merusak kendaraan militer dengan memotong bannya, serta mencoba menabrakkan kendaraan mereka ke arah tentara.
Insiden itu semakin memanas ketika para pemukim melemparkan bom molotov dan membakar kendaraan militer di lokasi lain. Tentara akhirnya melepaskan tembakan peringatan ke udara menggunakan peluru tajam, yang kemudian memicu kontroversi di Israel.
Baca Juga: Aksi Protes Puluhan Ribu Warga Israel Tuntut Pemulangan Sandera dari Gaza
Penggunaan peluru tajam terhadap warga Israel, khususnya pemukim, menjadi topik panas. Sebelumnya, pada Rabu, tentara juga menggunakan peluru tajam dalam konfrontasi yang menewaskan tiga warga Palestina.
Peristiwa ini menuai kecaman dari berbagai pihak di Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yisrael Katz, dan pemimpin oposisi Yair Lapid mengecam keras serangan para pemukim tersebut.
Namun, Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich menyatakan bahwa tentara telah “melampaui batas” dengan menggunakan peluru tajam terhadap warga Israel. Ia menyebut bahwa para pemukim yang merebut tanah Palestina dan tentara Israel “berada di pihak yang sama.”
Pada 25 Juni lalu, kelompok pemukim yang sama melakukan serangan di desa Kafr Malik yang berujung pada penembakan oleh tentara Israel, menewaskan tiga warga Palestina dan melukai tujuh lainnya. Sekitar 70 pemukim Yahudi bertopeng juga dilaporkan melakukan serangan lanjutan pada Jumat malam. []
Baca Juga: Krisis Kemanusiaan Gaza Memburuk: 66 Anak Meninggal Karena Kelaparan di Tengah Blokade Israel
Mi’raj News Agency (MINA)