SAYA Abu Royan, dari Wilayah Jabodetabek, alhamdulillah tempat tinggal yang berdekatan tidak meluputkan kami dan keluarga untuk dapat selalu hadir di momen tahunan menjelang bulan Ramadhan, yaitu Talim Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah).
Menurut Imaam Yakhsyallah Mansur, selain ajang silaturahmi dan menuntut ilmu, Talim Pusat merupakan sunnah menjelang Bulan Ramadhan, yaitu momen Imaam menyampaikan Tarhib Ramadhan kepada Umat Islam, sebagaimana Nabi Muhammad Rasulullah SAW menyampaikan nasihat kepada para sahabatnya kala itu untuk bersiap mengahdapi dan mengisi bulan Ramadhan..
Yang saya takjub lagi, dari masjid kecil kala itu, September 2016, hampir Duapuluh tahun lalu, pada tanggal 24 Sya’ban 1427 H. pimpinan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) kala itu Imaamul Muslimin H.Muhyiddin Hamidy Allahu yarham menyatakan dengan terbuka Maklumat Ghazwah Al-Aqsha, Perang Pembebasan Al-Aqsha.
Sulit bagi kami untuk menalarnya, “apa mungkin dari sebuah desa kecil, di pinggiiran Jakarta yaitu Desa Pasirangin, jamaah yang sedikit, dan dhoif /lemah-lemah mampu mewujudkannya’…tanya saya.
Baca Juga: ‘Tamparan’ demi ‘Tamparan’ di Taklim Pusat Membuat Saya Malu
Namun tahun ke tahun, cita-cita itu semakin jelas terlihat, walau lambat tapi pasti, dari mulai pengiriman puluhan asatidz untuk belajar tentang Alquds Al Maqdisiyah di bawah pimpinan Syaikh Yusuf Al Qardlawi, dauroh dan seminar-seminar tentang Al Aqsa semakin rutin di galangkan.
Belum lagi jalan malam, atau biasa kami sebut Longmarch Cinta Al Aqsa, dilakukan para ikhwan dengan semangat di seluruh wilayah Indonesia, aksi-aksi bela Palestina dengan turun ke jalan-jalan serta yang menurut saya monumental adalah pengiriman mujahid untuk membangun Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza Palestina.
Terakhir adalah ikut memperjuangan pembebasan palestina atas genoside di Gaza baru-baru ini. hampir setiap pekan melalui sayap perjuangan Aqsa Working Group (AWG), selalu turun ke jalan mengecam kebiadaban Zionis Israel. Demikian juga melalui berbagai tulisan yang di muat di Mir’raj News Agency (MINA), melalui media elektronik dan digital perang informasi terus digulirkan untuk mengungkap kebenaran yang selalu di tutupi oleh media barat.
Sekarang dan ke depan, perjuangan ini tidak akan pernah berhenti sampai Masjidil Aqsa kembali ke pangkuan Umat Islam. Mari para ikhwan, jangan kita tertinggal dengan momen emas ini, ikut hadir….ikut berjuang membebaskan Al Aqsa dan Palestina…Al Aqsha Haqquna, Al Aqsa milik kita semua, dari doa-doa kami di Talim Pusat ini kau akan kami bebaskan..Amiin Ya Rabbal Alamin
Baca Juga: Sandar! Sandar! Di Kapal Menuju Taklim Pusat