SAYA Abu Royan, dari Wilayah Jabodetabek, Alhamdulillah tempat tinggal yang berdekatan tidak meluputkan kami dan keluarga untuk dapat selalu hadir di momen tahunan menjelang bulan Ramadhan, yaitu Taklim Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor.
Menurut Imaam Yakhsyallah Mansur, selain ajang silaturahmi dan menuntut ilmu, Taklim Pusat merupakan sunnah menjelang Bulan Ramadhan, yaitu momen Imaam menyampaikan Tarhib Ramadhan kepada umat Islam, sebagaimana Nabi Muhammad Rasulullah SAW menyampaikan nasihat kepada para sahabatnya kala itu untuk bersiap menghadapi dan mengisi bulan Ramadhan.
Hal yang membuat saya takjub lagi, dari masjid kecil kala itu, yakni MAsjid At-Taqwa, Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, pada September 2006, hampir dua puluh tahun lalu, tepatnya tanggal 24 Sya’ban 1427 H., pimpinan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) kala itu Imaamul Muslimin H. Muhyiddin Hamidy Allahu yarham menyatakan dengan terbuka Maklumat Ghazwah Al-Aqsha, Perang Pembebasan Al-Aqsha.
Sulit bagi kami untuk menalarnya, “apa mungkin dari sebuah desa kecil, di pinggiran Jakarta yaitu Desa Pasirangin, jamaah yang sedikit, dan dhoif/lemah ini mampu mewujudkannya,” tanya saya.
Baca Juga: Tarawih Kilat di Ibu Kota Serambi Mekkah
Namun dari tahun ke tahun, cita-cita itu semakin jelas terlihat, walau lambat tapi pasti, dari mulai pengiriman puluhan asatidz untuk belajar tentang Al-Quds Al-Maqdisiyah, di bawah pimpinan Syaikh Yusuf Al Qardlawi di Yaman, dauroh dan seminar-seminar tentang Al-Aqsa semakin rutin digalangkan.
Belum lagi jalan malam, atau biasa kami sebut Longmarch Cinta Al-Aqsa, dilakukan para ikhwan dengan semangat di seluruh wilayah Indonesia, aksi-aksi bela Palestina dengan turun ke jalan-jalan serta yang menurut saya monumental adalah pengiriman mujahid untuk membangun Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia) di Gaza, Palestina.
Terakhir adalah ikut memperjuangkan pembebasan Palestina atas genosida di Gaza baru-baru ini. hampir setiap pekan melalui sayap perjuangan Aqsa Working Group (AWG), selalu turun ke jalan mengecam kebiadaban Zionis Israel. Demikian juga melalui berbagai tulisan yang dimuat di Mir’aj News Agency (MINA), melalui media elektronik dan digital, perang informasi terus digulirkan untuk mengungkap kebenaran yang selalu ditutupi oleh media barat.
Sekarang dan ke depan, perjuangan ini tidak akan pernah berhenti sampai Masjidil Aqsa kembali ke pangkuan Umat Islam. Mari para ikhwan, jangan kita tertinggal dengan momen emas ini, ikut hadir, ikut berjuang membebaskan Al-Aqsa dan Palestina… Al-Aqsha Haqquna, Al-Aqsa milik kita semua, dari doa-doa kami di Taklim Pusat ini kau akan kami bebaskan… Amiin Ya Rabbal Alamin.[]
Baca Juga: Ramadhan Di Desaku, Inspiratif dan Penuh Makna
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ramadhan Tanpa Abi dan Ummi