Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TAKSI MERAH MUDA MESIR CEGAH PELECEHAN SEKSUAL

Rudi Hendrik - Senin, 14 Desember 2015 - 13:15 WIB

Senin, 14 Desember 2015 - 13:15 WIB

343 Views

Taksi Merah Muda di Kairo, Mesir. (Foto: Flickr)
<a href=

Taksi Merah Muda di Kairo, Mesir. (Foto: Flickr)" width="510" height="330" /> Taksi Merah Muda di Kairo, Mesir. (Foto: Flickr)

Kairo, 3 Rabi’ul Awwal 1437/13 Desember 2015 (MINA) – Layanan transportasi Taksi Merah Muda di Mesir yang khusus untuk penumpang wanita berperan besar dalam mencegah pelecehan seksual.

Layanan Taksi Merah Muda sengaja diperuntukkan bagi perempuan di Kairo, Mesir, karena pelecehan dan kekerasan seksual mulai meningkat dan menjadi masalah yang cukup serius.

Sebuah laporan PBB pada 2014 melaporkan, sebanyak 99,3 persen perempuan di Mesir telah mengalami pelecehan seksual. Sebanyak 447 insiden telah dilaporkan selama empat hari saat hari raya Idul Adha di Kairo. Seperti dikutip Miraj Islamic News Agency (MINA) dari Muslimgirl.net, Senin (14/12).

Taksi Merah Muda sebagai layanan alternatif itu bertujuan mencegah pembunuhan, pemerkosaan, dan penyerangan yang marak terjadi pada perempuan.

Baca Juga: Di Balik Hijab, Ada Cinta

Ini bukan hanya fenomena yang terjadi di Mesir atau dunia Arab. Sebelumnya, seorang gadis berusia 13 tahun di Thailand telah diperkosa dan dibunuh dalam kereta saat malam hari.

Sejak kejadian tersebut, Thailand mulai membuat kereta khusus wanita, terutama untuk perjalanan di malam hari.

Negara lain yang juga mulai memperkenalkan gerbong dan kereta khusus wanita adalah Jepang, Malaysia, India, Taiwan, dan Indonesia. Hal itu untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual, seperti sentuhan-sentuhan yang tidak diinginkan.

Selain itu, terdapat juga beberapa kota di Brazil dan Meksiko yang menggunakan bus khusus wanita karena alasan yang sama.

Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa

Transportasi umum yang penumpangnya bercampur antara laki-laki dan perempuan selama ini rentan terhadap tindak kejahatan seksual. Wanita harus pergi secara terpisah jika tidak ingin disentuh atau dirugikan oleh laki-laki.

Pengkhususan ini dapat mengajarkan orang tentang etika saat berada dikedaraan umum agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan wanita.

Pemisahan ini memang tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah, namun setidaknya dapat mengurangi angka kejahatan khususnya terkait pelecehan seksual pada perempuan. (T/M02/P001)

Miraj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Dunia Islam
Palestina
Palestina