Tel Aviv, MINA – Israel memindahkan dua rapat pemerintah pada Ahad (31/8) ke lokasi rahasia dan terfortifikasi menyusul serangan brutal yang menewaskan sejumlah pejabat Houthi di Yaman, menurut laporan media Israel.
Pemindahan ini diumumkan hanya beberapa jam sebelum rapat dimulai, dan mencerminkan kekhawatiran atas potensi pembalasan dari gerakan Houthi.
Houthi telah mengonfirmasi bahwa Perdana Menteri Ahmed Ghalib Al-Rahawi dan beberapa menteri tewas dalam serangan Israel di Sanaa pada Kamis (28/8).
Media Israel melaporkan, rapat kabinet dan Dewan Keamanan dibahas di lokasi rahasia ini, dengan agenda membahas pendanaan institusi keamanan, situasi di Gaza, pengakuan internasional terhadap negara Palestina, serta perkembangan keamanan di Lebanon dan Suriah.
Baca Juga: Zionis Umumkan Pembunuhan Abu Ubaidah
Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Dewan Keamanan memutuskan untuk hanya membahas kesepakatan komprehensif untuk pembebasan semua sandera Israel yang ditahan Hamas, menolak proposal kesepakatan parsial yang diajukan mediator.
Hamas telah berulang kali menyatakan kesiapan untuk melepaskan semua sandera sebagai ganti diakhirinya perang, penarikan Israel dari Gaza dan pembebasan tahanan Palestina, tetapi Netanyahu bersikeras pada syarat baru sambil melanjutkan rencana pendudukan kembali Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Lakukan Aksi Provokatif di Halaman Masjidil Aqsa