Oslo, MINA – Taliban akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Barat di Oslo pekan depan tentang hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan, dalam kunjungan resmi pertama mereka ke Barat sejak kembali berkuasa, kata pemerintah Norwegia dan Taliban, Jumat (21/1).
Kunjungan hari Ahad (23/1) hingga Selasa akan melihat pertemuan dengan “otoritas dan pejabat Norwegia dari sejumlah negara sekutu”, termasuk Inggris, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia dan Amerika Serikat, katanya.
“Kami sangat prihatin dengan situasi genting di Afghanistan, di mana jutaan orang menghadapi bencana kemanusiaan besar-besaran,” kata Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt, Nahar Net melaporkan.
Taliban mengatakan, Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi akan memimpin delegasi.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Taliban kembali berkuasa di Afghanistan musim panas lalu ketika pasukan internasional mundur setelah kehadirannya selama dua dekade di negara itu.
Sebuah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 telah menggulingkan Taliban setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Situasi kemanusiaan di Afghanistan telah memburuk secara drastis sejak Agustus 2021. Bantuan internasional tiba-tiba terhenti dan Amerika Serikat telah membekukan aset senilai $9,5 miliar (8,4 miliar euro) di bank sentral Afghanistan.
Kelaparan sekarang mengancam 23 juta warga Afghanistan, atau 55 persen dari populasi, menurut PBB, yang mengatakan membutuhkan $5 miliar dari negara-negara donor tahun ini untuk mengatasi krisis kemanusiaan di negara itu. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)