Kabul, MINA – Taliban mengatakan, pihaknya tidak akan menargetkan polisi dan tentara Afghanistan di negara itu lagi karena tingginya jumlah korban yang diderita oleh pasukan keamanan dalam konflik yang sedang berlangsung.
Kelompok bersenjata itu menyatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (18/5) sebagai “amnesti umum untuk semua formasi militer, tentara nasional, polisi nasional, Arbakis (polisi lokal) dan semua karyawan pemerintah untuk melindungi kehidupan dan kekayaan mereka.”
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa target utama dari serangan musim semi yang baru-baru ini diluncurkan di negara itu adalah Amerika Serikat dan sekutunya.
Taliban mengatakan, pejabat keamanan sering mendapat kecaman karena mereka “melindungi penjajah asing dan rezim korup yang telah mereka pasang.”
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
“Pasukan keamanan ini, bagaimanapun, adalah warga negara kami sendiri yang telah bergabung dengan barisan Amerika karena kesesatan atau alasan lain,” kata pernyataan itu, demikian Al Jazeera melaporkan.
“Jika Anda meninggalkan pangkat musuh … mujahidin Imarah Islam akan menggunakan segala cara yang mereka miliki untuk mencoba dan meringankan hidup Anda,” kata pernyataan tersebut.
Taliban yang digulingkan dari kekuasaan oleh pasukan pimpinan AS pada tahun 2001, juga berjanji untuk lebih mengintensifkan serangan di negara itu. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara