Kabul, MINA – Kelompok bersenjata Taliban meminta perundingan langsung dengan AS untuk menemukan “solusi damai” terhadap konflik di Afghanistan, dalam sebuah kebijakan yang jelas setelah berbulan-bulan terjadi peningkatan serangan.
Taliban memberikan tanggapan atas kebijakan militer terbaru Presiden AS Donald Trump, yang mengakibatkan korban sipil melonjak dalam beberapa bulan terakhir di daerah perkotaan, Arab News melaporkan seperti dikutip MINA.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting Senin malam (26/2/2018), Taliban mengatakan, pihaknya “menyeru pejabat AS untuk berbicara langsung mengenai solusi damai di Afghanistan”.
Belum ada tanggapan langsung dari pejabat AS, yang bersikeras bahwa setiap perundingan harus melibatkan pemerintah Afghanistan di Kabul.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Seruan untuk melakukan perundingan terjadi sehari sebelum Konferensi Damai Regional Kedua di Kabul. Sejumlah perwakilan dari 25 negara akan membahas strategi menghadapi terorisme dan resolusi konflik.
Taliban menerbitkan sebuah surat terbuka pada awal Februari kepada AS dan Kongres AS yang menunjukkan bahwa mereka siap melakukan pembicaraan.
Kelompok Taliban berulang kali menyatakan pihaknya tidak akan berbicara sampai tentara asing meninggalkan negara tersebut.
Agustus lalu Afganistan menyikapi strategi baru Trump dengan mengatakan bahwa kehadiran AS di Afghanistan akan tetap terbuka.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Bulan Januari, Trump mengesampingkan pembicaraan dengan Taliban, setelah serangan di Kabul.
Serangan tersebut termasuk serangan terhadap Hotel Intercontinental di ibukota, sebuah ambulans, jalan yang penuh sesak dan sebuah kompleks militer, yang menewaskan lebih dari 130 orang.
Ketika kekerasan meningkat secara nasional, hari Rabu (28/2/2018) ibukota Afghanistan akan menjadi tuan rumah konferensi perdamaian, yang bermaksud menyatukan negara-negara regional dalam rangka perang melawan terorisme.
“Pada konferensi Kabul, kami akan mempresentasikan rencana perdamaian komprehensif untuk Taliban dan Pakistan,” kata Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada Selasa (27/2/2018).(T/rdh/RS2/RS1)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mi’raj News Agency (MINA)