Islamabad, 23 Ramadhan 1434/30 Juli 2013 (MINA) – Pejuang Taliban bersenjatakan mortir dan granat menyerang penjara di Pakistan Barat Laut, Senin malam (29/7). Sekitar 250 tahanan berhasil melarikan diri setelah bentrokan terjadi dengan pasukan keamanan.
Para pejabat terkait mengatakan, setidaknya 12 orang, termasuk enam polisi, tewas dan delapan lainnya luka-luka dalam serangan itu. Para pejuang menyamar dengan seragam polisi, AlJazeera melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Pejabat intelijen mengatakan, serangan di kota Dera Ismail Khan dimulai dengan ledakan besar. Para pejuang kemudian meledakkan serangkaian bom kecil untuk menghancurkan dinding batas penjara.
Pasukan keamanan terlibat penyerangan dan meneriakkan “Takbir” dan “Hidup Taliban”.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
“Polisi dan lembaga penegak hukum lainnya sedang sibuk membersihkan penjara,” kata seorang pejabat senior pemerintah, Mushtaq Jadoon, dan menambahkan bahwa pemerintah telah memberlakukan jam malam di kota dan meminta warga tinggal di rumah.
Militer Pakistan menegaskan bahwa pihaknya telah mengerahkan pasukan untuk menanggapi serangan itu. Wartawan AlJazeera melaporkan bahwa beberapa pejuang Taliban menggunakan pengeras suara dan memanggil nama-nama individu narapidana untuk keluar dari penjara yang rusak parah.
Para pejabat mengatakan bahwa 40 sampai 45 orang yang disebut dan dibebaskan adalah tahanan bernilai tinggi.
Taliban Klaim Bertanggungjawab
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Kepala penjara Provinsi Khalid Abbas mengatakan, para penyerang melarikan diri setelah tembak-menembak sepanjang tiga jam dengan pasukan keamanan.
“Pasukan keamanan telah memasuki penjara dan membersihkan bangunan, setelah itu kita sudah mulai menghitung tahanan dengan senter karena tidak ada listrik di penjara dan itu membuat pekerjaan kami sulit,” kata Abbas kepada sebuah kantor berita Perancis.
Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menurut juru bicara. Kelompok itu mengatakan bahwa “lebih dari 100 pejuang” telah menyerang penjara. (T/P09/P02).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan