Islamabad, MINA – Pemerintah Taliban menyetujui anggaran pertamanya sejak pengambilalihan Afghanistan Agustus lalu, Kementerian Keuangan mengatakan pada hari Jumat (14/1).
Anggaran 53,9 miliar warga Afghanistan ($ 524 juta) akan mencakup kuartal pertama 2022 dan hampir seluruhnya didedikasikan untuk mendanai lembaga-lembaga pemerintah, kata kementerian dalam sebuah pernyataan, Anadolu melaporkan.
Kementerian ingin mendistribusikan anggaran yang disetujui ke semua lembaga negara sesegera mungkin untuk mencegah gangguan di negara itu.
Dikatakan sekitar $ 478 juta dalam anggaran dialokasikan untuk lembaga-lembaga pemerintah dan $ 46 juta untuk pembangunan. Anggaran yang disetujui adalah yang pertama mengecualikan bantuan asing di Afghanistan.
Baca Juga: Australia Larang Masuk Politikus Israel Simcha Rothman selama 3 Tahun
Setelah Taliban berkuasa pada 15 Agustus 2021, bantuan asing ke Afghanistan terputus, yang menyebabkan tantangan ekonomi yang parah.
Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Federal Reserve AS memutuskan akses Afghanistan ke dana internasional.
Pengangguran, kemiskinan, dan kelaparan telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan di Afghanistan.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengumumkan jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan akut di Afghanistan setidaknya 18,8 juta, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 22,8 juta selama musim dingin.
Baca Juga: Kekurangan Tentara, Militer Israel Cari Pemuda Yahudi dari Luar Negeri
Meningkatkan kekhawatiran atas kondisi yang memburuk, Sekjen PBB Antonio Guterres juga telah meminta Bank Dunia segera mengeluarkan $1,2 miliar untuk membantu Afghanistan dan rakyatnya. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Merah Putih Berkibar di Bukares, Dubes Ajak WNI Jadi Duta Bangsa