Sediq Sediqqi, juru bicara untuk Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, mengatakan, serangan itu dimulai pk.02.00 ketika para pemberontak meledakkan sebuah bom mobil, yang membunuh 4 penjaga dan 7 lainnya dalam baku tembak. Penjara itu dijaga 48 petugas polisi pada saat terjadi serangan tersebut.
“Ada 436 napi di penjara itu, 355 diantaranya lolos,” kata Sediqqi. Sekitar 148 dari napi yang lolos merupakan anggota Taliban, yang dideskripsikan sebagai “teroris yang dihukum karena kejahatan keamanan nasional.” Sekitar 18 anggota senior Taliban di penjara telah dipindahkan ke Kabul sehari sebelum serangan terjadi.
Menurut AlJazeera.com, Senin (14/9), Nasir Ahmad Faqiri, seorang anggota dewan provinsi itu mengatakan, sebelumnya sudah ada indikasi kalau pada hari itu Taliban akan menyerang. Layanan intel Afghanistan sudah mencoba untuk memindahkan 20 anggota senior Taliban ke penjara di Kabul, namum mereka protes dan menginginkan lebih lama berada di Ghazni.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Faqiri merupakan anggota delegasi yang mengunjungi penjara untuk menyelesaikan masalah itu. Dia mengatakan, petugas intel menemukan senjata yang dibuat dari jendela dan bagian pintu sel napi. “Penjara ini sangat tidak standar,i lembek, tua dan dibuat dari tanah liat.”
Zabullah Mujahid, seorang jurubicara untuk Taliban, mengataka 3 dari pejuang mereka terbunuh dalam serangan terkoordinasi yang berlangsung selama beberapa jam itu. (T/anj/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina