Kabul, MINA – Taliban dengan tegas menolak untuk menyerahkan Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan kepada AS, menyusul pernyataan Presiden Donald Trump baru-baru ini.
Sebelumnya Presiden AS itu mengisyaratkan Washington dapat “merebut kembali” Pangkalan Udara Bagram. Namun, Taliban menegaskan bahwa kedaulatan Afghanistan tidak dapat dinegosiasikan.
Dalam wawancara eksklusif dengan Sky News pada Senin (6/10), Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan, “Rakyat Afghanistan tidak akan pernah membiarkan tanah mereka diserahkan kepada siapa pun, dalam keadaan apa pun.”
Menurut Koresponden Sky News Asia Cordelia Lynch, yang melaporkan pada Senin, Mujahid mengonfirmasi bahwa meskipun Taliban menolak untuk menyerahkan kendali atas Bagram, mereka telah berdiskusi dengan para pejabat AS mengenai pembukaan kembali misi diplomatik.
Baca Juga: Longsor dan Jembatan Ambruk di Benggala Barat, India Tewaskan 24 Orang
“Kami telah membahas masalah ini dan ingin melihat kedua kedutaan besar dibuka kembali — di Kabul dan Washington,” ujarnya.
Empat tahun setelah merebut kembali kekuasaan, Taliban tetap terisolasi secara diplomatis, dengan hanya Rusia yang secara resmi mengakui pemerintahannya. Namun, Mujahid membantah bahwa rezim tersebut menghadapi masalah legitimasi, dengan mengklaim bahwa “beberapa negara” telah secara diam-diam mengakui otoritas Taliban tanpa pengakuan publik. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Warga Pakistan Gelar Aksi Akbar di Karachi Bela Palestina